Mohon tunggu...
Rosari Angelica
Rosari Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - ,,,,

hallo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vaksin Covid untuk Kita Semua

22 April 2021   01:16 Diperbarui: 22 April 2021   01:47 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Namun dengan adanya vaksin ini ternyata masalah tidak langsung selesai selesai begitu saja, ternyata dalam pendistribusiannya pun harus diproses secara matang supaya vaksin ini dapat digunakan oleh seluruh masyarakat dan tidak menimbulkan masalah kedepannya. Karena yang dikhawatirkan adalah jika vaksin ini diserahkan kepada sistem pasar bebas berdasar mashab kapitalisme nantinya yang bisa membeli vaksin Corona hanya mereka yang memiliki dana atau fasilitas tertentu, dan hanya Negara-negara yang memiliki sistem jaminan biaya kesehatan sehingga memberikan keadilan pada pendistribusian vaksin bagi seluruh rakyatnya. (Suprana, 2020)          

Membahas mengenai keadilan pada vaksin covid-19, tidak luput dari pembahasan mengenai keadilan itu sendiri. Jika melihat dari teorinya, apasih teori keadilan? Bagaimana sih teori keadilan itu? Jadi, pada zaman yunani kuno konsep berasal dari pemikiran tentang sikap atau perilaku manusia terhadap sesamanya dan terhadap alam lingkungannya, pemikiran tersebut dilakukan oleh kalangan filosof. 

Dari banyaknya filsuf yang membuat teori keadilan salah satunya adalah Aristoteles, ia menekankan teorinya pada perimbangan atau proporsi. Menurutnya di dalam negara segala sesuatunya harus diarahkan pada cita-cita yang mulia yaitu kebaikan dan kebaikan itu harus terlihat lewat keadilan dan kebenaran. Penekanan perimbangan atau proporsi pada teori keadilan Aristoteles, dapat dilihat dari apa yang dilakukannya bahwa kesamaan hak itu haruslah sama diantara orang-orang yang sama (J.H. Rapar, 1991 : 82). 

Maksudnya pada satu sisi memang benar bila dikatakan bahwa keadilan berarti juga kesamaan hak, namun pada sisi lain harus dipahami pula bahwa keadilan juga berarti ketidaksamaan hak. Aristoteles membedakan keadilan menjadi keadilan distributif dan keadilan komutatif. Keadilan distributif adalah keadilan yang menuntut bahwa setiap orang mendapat apa yang menjadi haknya, jadi sifatnya proporsional. 

Di sini yang dinilai adil adalah apabila setiap orang mendapatkan apa yang menjadi haknya secara proporsional. Keadilan distributif berkenaan dengan penentuan hak dan pembagian hak yang adil dalam hubungan antara masyarakat dengan negara, dalam arti apa yang seharusnya diberikan oleh negara kepada warganya.

Pemberian vaksin covid ini seharusnya menerapkan teori keadilan distributive, artinya seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali berhak mendapatkan vaksin tersebut karena itu merupakan hak nya rakyat. Karena yang dikhawatirkan adalah adanya diskriminasi terhadap rakyat kecil mengingat vaksin covid ini sendiri masih diimpor dari luar negri sehingga harganya juga terbilang mahal. 

Namun ini sudah menjadi tanggung jawab Negara untuk memenuhi hak rakyatnya. Seperti yang sedang diperincangkan juga bahwa solusi adanya vaksin mandiri di Indonesia menuai pro dan kontra. Menurut Presiden Jokowi, adanya vaksin mandiri yang berbayar ini akan mempercepat program vaksinasi di Indonesia. Target vaksinasi Covid-19 secara gratis yang diupayakan pemerintah adalah 70 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara program vaksinasi Covid-19 secara mandiri direncanakan akan berada di luar target sasaran itu. (Suryarandika, 2021)

Jika memang solusi ini berjalan sesuai rencana awal pasti hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan, namun yang ditakutkan adalah ketika pihak swasta atau orang-orang yg memiliki dana lebih ini menjadi dominan, sehingga nantinya kuota untuk vaksin gratis malah semakin berkurang karena dialihkan ke vaksin mandiri yang berbayar atau adanya permainan dibalik para pemilik modal tersebut.

Tentu hal ini akan merugikan banyak pihak terutama masyarakat yang tidak mampu untuk membayar vaksin tersebut, dan hal ini akan menimbulkan ketidakadilan. Oleh karena itu, sebaiknya solusi yang ada ditampung terlebih dahulu dan dikaji lebih lanjut supaya melihat kemungkinan-kemungkinan yang terjadi kedepannya, sehingga tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun