Mohon tunggu...
Rosa Folia
Rosa Folia Mohon Tunggu... Independent Writer -

Bachelor of Arts in International Relations from Universitas Airlangga; Master of Arts in International Relations from Universitas Gadjah Mada. Politics, social, culture, football (not necessarily in that order). [Twitter: @folia_deux] [E-mail: rosafolia20@gmail.com]

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketidakadilan yang Membawa Solidaritas di Dalam Stadion

8 September 2016   18:37 Diperbarui: 8 September 2016   21:51 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk Protes Para Pemain AEL Larissa dan Acharnaikos Atas Isu Pengungsi di Eropa (sumber: Protothema)
Bentuk Protes Para Pemain AEL Larissa dan Acharnaikos Atas Isu Pengungsi di Eropa (sumber: Protothema)
Borussia Dortmund dan FC St. Pauli yang merupakan klub Bundesliga pun tidak ketinggalan dalam menyuarakan solidaritas terhadap para pengungsi. Pada 8 September 2015, kedua tim yang bertemu dalam laga persahabatan di Millerntor-Stadion, markas FC St. Pauli, menunjukkan spanduk bertuliskan “Refugees Welcome” sebelum kick off.

Spanduk Bertuliskan “Refugees Welcome” Oleh Para Pemain FC St. Pauli dan Borussia Dortmund (sumber: Bundesliga)
Spanduk Bertuliskan “Refugees Welcome” Oleh Para Pemain FC St. Pauli dan Borussia Dortmund (sumber: Bundesliga)

Sebelumnya, pada April 2015, ratusan pendukung klub-klub Bundesliga juga berkoordinasi untuk mendukung keberadaan para pengungsi dengan mengibarkan spanduk-spanduk “Refugees Welcome” selama pertandingan berlangsung. Selain Borussia Dortmund, ada Werder Bremen dan Hertha Berlin yang berpartisipasi.

Aksi Solidaritas Pendukung Borussia Dortmund (sumber: The Telegraph)
Aksi Solidaritas Pendukung Borussia Dortmund (sumber: The Telegraph)
Aksi Solidaritas Pendukung Werder Bremen (sumber: Berlino Magazine)
Aksi Solidaritas Pendukung Werder Bremen (sumber: Berlino Magazine)
Aksi Solidaritas Pendukung Hertha Berlin (sumber: Berlino Magazine)
Aksi Solidaritas Pendukung Hertha Berlin (sumber: Berlino Magazine)
Sebenarnya ada cukup banyak aksi-aksi solidaritas lain yang ditunjukkan baik oleh pemain maupun pendukung sepak bola dari dalam stadion. Sebagai pendukung Liverpool, saya tersentuh dengan berbagai tribut yang diberikan oleh klub-klub lain untuk 96 korban Tragedi Hillsborough yang terjadi pada 15 April 1989 saat semifinal FA Cup antara Liverpool dan Nottingham Forest di Hillsborough Stadium.

Seluruh pendukung Liverpool dan Everton paham rivalitas antara kedua klub Merseyside ini. Namun, pada tahun 2012 Everton yang menjadi tuan rumah lawan Newcastle United ikut mengadakan a minute for silence sebagai bentuk tribut kepada 96 korban Tragedi Hillsborough.

Tribut Untuk Tragedi Hillsborough dan 96 Korban Meninggal oleh Everton dan Newcastle United di Goodison Park tahun 2012 (sumber: Daily Mail)
Tribut Untuk Tragedi Hillsborough dan 96 Korban Meninggal oleh Everton dan Newcastle United di Goodison Park tahun 2012 (sumber: Daily Mail)
Contoh lain adalah para pendukung Villareal yang mengibarkan bendera bertuliskan “96 You’ll Never Walk Alone” saat melawan Liverpool di babak semifinal Europa League pada 28 April 2016 di El Madrigal Stadium.


Bentuk Solidaritas Pendukung Villareal Terhadap Korban Tragedi Hillsborough (sumber: Liverpool Echo)
Bentuk Solidaritas Pendukung Villareal Terhadap Korban Tragedi Hillsborough (sumber: Liverpool Echo)
Mungkin ada beberapa pihak yang sinis apakah tindakan-tindakan ini mampu memberi dampak signifikan terhadap berkurangnya ketidakadilan yang ada di berbagai belahan dunia. Tentu saja pengibaran spanduk maupun bendera saja tidak akan mampu mengubah dunia. Namun, dengan sepak bola yang telah menjadi satu diantara sedikit industri yang paling menguntungkan, para pelaku dan penikmatnya punya tanggungjawab minimal untuk terus menggaungkan isu-isu ketidakadilan agar semakin mendapat perhatian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun