Mohon tunggu...
Rosa Elysabeth
Rosa Elysabeth Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswi Aktif Universitas Airlangga jurusan Teknik Elektro

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Minimalis ala Rosa

7 Juni 2022   20:38 Diperbarui: 7 Juni 2022   20:47 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang gaya hidup minimalis, saya rasa kita semua sudah mengetahui. Namun tidak untuk penerapanya. Mungkin diantara kita masih belum bisa untuk melaksanakan gaya hidup minimalis, karena sebagian dari kita masih memiliki ego yang konsumtif. Lalu bagaimana cara kita untuk menjalani gaya hidup minimalis?

Okay..mungkin kita perlu tahu dulu apa itu MINIMASLIS, karena mungkin dari kita masih ada yang belum tahu.

Menurut KBBI, Minimalis adalah berkenaan dengan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas untuk mendapatkan efek atau kesan yang terbaik. Jadi kesimpulannya adalah sesuatu yang sederhana. 

Dilansir dari Break The Twitch, minimalis adalah gaya hidup yang berfokus untuk memangkas gangguan yang bisa menghalangi kamu melakukan hal yang sebenernya lebih penting.

Menurut Fumio Sasaki, gaya hidup minimalis sebagai "gaya hidup yang berarti dengan mengurangi jumlah item yang dimiliki di level minimum".

Dalam bukunya, dia menjelaskan, di masa lalu negara jepang hidup dengan gaya minimalis. Kebanyakan orang Jepang hanya memiliki dua hingga tiga Kimono bersih. Orang-orang bepergian tanpa pernah mengangkut banyak properti. Bahkan, gaya hidup minimalis tidak hanya tumbuh di Jepang. Di Lapisan masyarakat konsumerisme dan pra-industrial, kehidupan minimalis dalam arti melakukan gaya hidup sederhana.

Saya sendiri pun sudah lama menerapkan kehidupan minimalis, walaupun terkadang ada moment saya boros dan terdistract (dengan berpikir bahwa #hidup cuman sekali, haha) Tetapi yang terpenting kita mencobanya. Ada beberapa hal yang saya lakukan untuk menjalani hidup minimalis,

1. Mengubah mindset kita

Pernahkah kita tidak ingin membuang barang karena kita ingin menyimpannya terus menerus? Atau kita memiliki ikatan emosi terhadap barang tersebut? Misal kita tidak ingin membuang seragam SD, karena kenangan akan masa-masa SD.

Saya pun juga pernah melakukanya, namun semakin saya sadari. Bahwa itu adalah pemikiran yang kurang tepat, Setiap dua minggu sekali, saya pasti membuat list barang yang tidak pernah saya pakai. Itu jauh membuat saya lebih teratur dan rapi

2. Keterampilan dalam membuang barang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun