Mohon tunggu...
rorrr
rorrr Mohon Tunggu... siswi

Hobi saya adalah mendengarkan musik , menyanyi, berkebun, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin yang Menolak Jujur

25 September 2025   20:40 Diperbarui: 25 September 2025   20:40 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hening panjang tercipta. Radit menatap adiknya, lalu kembali ke cermin. Entah mengapa, untuk pertama kalinya, pantulan itu terasa berbeda. Wajahnya terlihat lelah, mata sembab, namun jujur. Dan anehnya, Radit merasakan kelegaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Cermin itu seolah-olah berbisik: "akhirnya kau berani."

Malam itu, Radit duduk bersama Nisa hingga larut. Mereka berbincang tanpa topeng, tanpa kebohongan, hanya kejujuran yang mengalir di antara mereka.

Dan ketika lampu kamar dimatikan, cermin tua di sudut ruangan itu tak lagi terasa menolak. Ia hanya memantulkan apa adanya—seorang lelaki yang akhirnya berani menghadapi dirinya sendiri.

Sejak malam itu, Radit tak lagi takut pada kejujuran—karena ia telah sadar, topeng hanya membuatnya kehilangan wajah sendiri. 

TAMAT

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun