Mohon tunggu...
rorrr
rorrr Mohon Tunggu... siswi

Hobi saya adalah mendengarkan musik , menyanyi, berkebun, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cermin yang Menolak Jujur

25 September 2025   20:40 Diperbarui: 25 September 2025   20:40 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radit menatap cermin, lalu mendesah. “Masuklah.”

Nisa melangkah perlahan, matanya sembab. Ia duduk di tepi ranjang, sementara Radit tetap berdiri, memunggungi adiknya.

“Mas… kenapa Mas selalu berpura-pura baik-baik saja? Kenapa Mas nggak pernah mau jujur sama diri sendiri?” suara Nisa bergetar.

Radit terdiam.

“Aku capek, Mas. Aku lihat Mas selalu tersenyum ke orang lain, seolah semua terkendali. Tapi ke kita, keluarga Mas sendiri… Mas jadi dingin. Apa Mas nggak sadar itu melukai?”

Radit menelan ludah. Kata-kata itu menusuk, tapi egonya menolak runtuh.

“Aku hanya ingin terlihat kuat, Nisa.”

“Terlihat kuat? Atau sebenarnya Mas ini terlalu keras hati untuk bisa mengakui kalau Mas rapuh?” Nisa hanya menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Cermin itu, Mas… nggak bisa lagi menampilkan siapa Mas sebenarnya. Karena Mas sendiri sudah nggak tahu wajah asli Mas yang mana.”

Radit menoleh, pandangannya jatuh pada cermin. Untuk pertama kalinya, ia merasa wajah yang dipantulkan begitu asing. Senyum yang ia bentuk tampak kaku, mata yang biasanya teduh kini kosong.

Air matanya mengalir tanpa ia sadari. “Aku… takut, Nisa. Kalau aku jujur, kalau aku melepas semua topengku… aku takut orang-orang akan pergi meninggalkan aku.”

Nisa mulai mendekat, dan menggenggam tangan kakaknya. “Mas, justru kejujuran yang bikin orang tetap tinggal. Topeng hanya akan bikin Mas sendirian.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun