"Itu sebenarnya pertama, isunya masalah pengaduan, jadi kami sudah ada sistem pengaduan itu tapi mungkin sosialisasinya kurang," kata Juliari di Energy Building, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Desember 2019.
Masalah kedua ada data akurasi data penerima. Juliari mengakui, masih ada keluarga yang layak menerima bantuan PKH, ternyata tidak menerima. Sebaliknya keluarga yang tidak layak, justru menerima bantuan.
Di sinilah pentingnya kita saling berempati, saling mendukung, saling menguatkan satu sama lain, bangunan sosial seperti itu harus terus kita jaga kita rawat jangan sampai runtuh.
Pesan saya pribadi untuk warga yang sudah menerima PKH atau BPNT dan pemerintah desa sebagai pelaksana BLT, tolong raba rasa kemanusiaan kalian, lihatlah mereka yang saat ini benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.
Bisa jadi, hari ini mereka sudah harus berhutang untuk makan, bahkan bisa jadi mereka sudah menahan lapar dengan berpuasa karena memang benar-benar sudah tidak ada yang bisa dimakan.
Sekali lagi, raba rasa kemanusiaan kalian, jalankan amanah pemerintah yang sudah peduli kepada warganya, jangan sampai kalian salah gunakan amanah itu, karena setiap perbuatan pasti akan kalian pertanggung jawabkan kelak.
Terakhir, dalam situasi yang sulit ini, mari kita gugah rasa empati kita, saling tolong menolong, saling mendukung satu sama lain, karena itulah nilai luhur Bangsa kita, warisan nenek moyang kita yang sejatinya harus dirawat dan dijaga.
"Jalani, nikmati, syukuri, dan jangan serakah!".
Salam hangat, salam semangat dan salam sehat selalu.
Rori Idrus
KBC-57 Brebes Jawa Tengah
(Lawan Corona Pakai Konten)