Mohon tunggu...
Rori Idrus
Rori Idrus Mohon Tunggu... Guru - Pemulung Hikmah

Pemulung hikmah yang berserakan untuk dipungut, dirangkai menjadi sebuah tulisan dan pelajaran kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saatnya Kalian Melunasi Janji

13 April 2020   09:59 Diperbarui: 13 April 2020   10:00 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi: lampungpost.id)

Kondisi saat ini semakin memprihatinkan, korban jiwa virus Corona terus bertambah, gelombang PHK mulai dialami ribuan pekerja, rakyat kecil sudah tak berpenghasilan, bisa jadi hari ini sudah tak bisa makan.

Suara seorang Ibu perantau di Jakarta yang tidak kebagian bantuan sosial langsung tunai berupa paket sembako senilai Rp.600 ribu; "Suami saya udah nggak kerja, anak saya banyak, mau dagang nggak bisa, mau apa-apa nggak bisa, saya harus bagaimana Pa?"

Sementara orang Jakarta pribumi, rumah gedongan cukup mewah, bahkan punya mobil pribadi dengan 'tanpa dosa' menenteng sembako senilai 600 ribu dihadapan mereka perantau rakyat miskin di sana, dimana rasa keadilan itu?

Seorang istri di desa berasnya sudah habis, anak minta jajan sudah tak ada uang, pinjam tetangga sedang sama-sama susah, sementara suaminya di Jakarta kena PHK kini kebingungan sudah nggak ada penghasilan.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mencatat, sudah ada 150 ribu orang yang di-PHK atau 10 persen dari 1,5 juta pekerja yang terimbas kondisi sekarang.

"Pertama kalau lihat data dari 1,5 juta itu 10 persennya di-PHK, 90 persen itu dirumahkan. Artinya benar-benar PHK itu jadi upaya terakhir," kata Ida saat konferensi video, Sabtu petang, 11 April 2020.

Badai resesi kini sudah semakin dekat, jutaan buruh di Indonesia kini terancam di-PHK ditengah hantaman keras pandemi Corona. Butuh kerja ekstra kementrian terkait untuk menyikapi masalah yang rumit ini.

Dalam situasi yang sangat sulit ini, tidak ada jalan keluar secara cepat, tetapi langkah dan kebijakan strategis para pemimpin Negeri ini sangat dibutuhkan, langkah dan kebijakan yang harus diiringi dengan kerja cerdas, kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Rakyat sekarang menyandarkan harapan agar para pemimpin mau untuk komitmen, tidak mengingkari janji, dan bekerja dengan penuh semangat pengorbanan, rakyat butuh pemimpin seperti itu sekarang!

Pemimpin Negeri ini, dulu saat masa pemilihan sudah membuat kami tergiur memilih mereka karena janji manis mereka, visi misi yang menggugah harapan dan semangat hidup, membuat kami merasa akan terlindungi jiwa raga dan disejahterakan oleh mereka.

Akan dilindungi jiwa dan raga, ternyata sampai hari ini 373 nyawa saudara sebangsa kami sudah menjadi korban meregang nyawa, masih ada 4 ribu lebih saudara kami yang terus berjuang sembuh dari virus Covid-19 dan kami semua dalam kondisi terancam tertular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun