Mohon tunggu...
Rori Idrus
Rori Idrus Mohon Tunggu... Guru - Pemulung Hikmah

Pemulung hikmah yang berserakan untuk dipungut, dirangkai menjadi sebuah tulisan dan pelajaran kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepucuk Surat Teruntuk Saudaraku Seiman di Perantauan

4 April 2020   17:23 Diperbarui: 4 April 2020   21:08 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Yth.
Saudaraku Seiman di Perantauan Baik Dalam Negeri Maupun Luar Negeri

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Salam hormat,
Semoga saudaraku semua seiman di perantauan baik dalam negeri maupun luar negeri selalu dalam keadaan sehat. Aamiin

Sholawat serta salam mari senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

Saudaraku, melalui sepucuk surat ini pertama saya ingin menyampaikan bahwa saat ini seperti kita ketahui bersama, kita sedang menghadapi musibah berupa wabah virus Corona.

Hari demi hari jumlah kasus terus mengalami peningkatan, tercatat sampai hari ini berdasarkan laporan Juru Bicara Pemerintah Untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achamd Yurianto, kasus bertambah menjadi 2.092 kasus positif Corona, 191 orang meninggal dan 150 orang dinyatakan sembuh.

Melihat sebaran kasus tertinggi pada tiap provinsi, DKI Jakarta tercatat angka kasusnya sampai hari ini paling tinggi yaitu mencapai 1.071 kasus positif Corona, angka itu tersebar ke beberapa wilayah di Jakarta, beberapa hari kedepan sangat mungkin bertambah lagi, semoga saja tidak.

Saudaraku, yang kedua saya ingin mencoba memahami kondisi disitu bahwa dampak ekonomi dari Corona yang sudah kita rasakan, keadaan semakin sulit terutama untuk saudaraku para pekerja non formal di perantauan.

Jalanan kini sepi, kantor tutup, perusahaan dan pabrik-pabrik tutup, kampus dan sekolah tutup, pedagang sudah sepi pembeli, ojol sepi orderan, tukang asongan sudah tanpa penghasilan, warung kecil sepi pembeli, penjual makanan disekolah sudah tidak bisa jualan lagi, supir angkot sudah tidak bisa narik lagi.

Keadaan seperti itu juga kami alami di kampung, kami dikampung pun merasakan keadaan yang sama, jadi keadaan sulit ini sudah sama-sama kita rasakan, baik dikota maupun di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun