Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat .

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menghidupkan Kembali Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Pada jenjang SMA, Langkah Maju atau Mundur?

17 April 2025   10:05 Diperbarui: 17 April 2025   10:07 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:https://www.melintas.id/pendidikan/

Kontradiksi Dengan Kurikulum Merdeka: Bisa menimbulkan kebingungan di lapangan terkait arah kebijakan pendidikan nasional.

  • Ketimpangan Antar Sekolah: Tidak semua sekolah siap menyediakan semua jurusan, terutama jurusan Bahasa.

  • Peningkatan Beban Administratif: Sekolah harus menyesuaikan sistem, distribusi guru, dan infrastruktur.

  • Dampak Sosial dan Psikologis

    • Pada Siswa:
      Mungkin merasa tertekan karena harus memilih jalur karier sejak dini. Namun bagi sebagian, ini memberi kejelasan dan arah.

    • Pada Guru:
      Guru bidang tertentu bisa lebih difokuskan, tapi juga menuntut distribusi tenaga pengajar yang merata di seluruh wilayah.

    • Pada Orang Tua:
      Bisa terbantu dalam membimbing anak, tapi juga berpotensi mendorong keinginan orang tua yang tidak sesuai minat anak.

    Alternatif Pendekatan

    Jika tujuan utamanya adalah penguatan kompetensi spesifik, tanpa mengorbankan fleksibilitas, pendekatan berikut bisa dipertimbangkan:

    1. Peminatan Fleksibel Tapi Terstruktur
      Tidak perlu menghidupkan jurusan secara kaku, tetapi membuat "kluster peminatan" yang fleksibel.

    2. Hybrid Model (50:50)
      Kombinasikan sistem peminatan dengan mata pelajaran pilihan lintas jurusan.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
      Lihat Humaniora Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun