Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Imunitas Tubuh, Kunci Perlawanan Terhadap Covid-19

19 Juni 2021   19:50 Diperbarui: 19 Juni 2021   21:35 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu upaya yang sering dikampanyekan dalam rangka menekan laju penyebaran COVID-19 adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Sikap abai terhadap protokol kesehatan ini, ditengarai dapat mempercepat penyebaran virus corona dan menyebabkan pandemi ini tidak kunjung usai.

Adalah Prof DR Yuwono M.biomed direktur utama Rumah Sakit Pusri, baru-baru ini video talkshownya viral dan menyebar di grup-grup media sosial. Beliau mencoba meluruskan bahwa masyarakat tidak boleh salah dan berlebihan dalam menyikapi maksud dari protokol kesehatan 5 M tersebut. "Masker hanya dipakai ketika sakit, di rumah sakit, atau ketika mendekati orang sakit", ujarnya. 

Beliau juga menjelaskan bahwa menjaga jarak dilakukan terhadap orang yang sakit atau pada kerumunan yang tidak jelas. Kerumunan yang tidak jelas contohnya adalah pasar. Pasar merupakan pusat kerumunan orang-orang yang tidak jelas. 

"Di pasar ada pedagang betulan dan ada pedagang bohongan, ada pembeli betulan dan ada pembeli pura-pura, ada orang yang datang dengan tujuan dan ada yang tanpa tujuan, ada copet, ada orang yang sakit namun terpaksa berdagang karena butuh uang, dan lain sebagainya". Sementara masjid adalah kerumunan yang jelas, karena orang-orang yang masuk ke dalamnya memiliki tujuan yang jelas serta dalam keadaan yang sudah bersih dan suci.

Mencuci tangan itu bagus, namun untuk lebih sempurnanya dapat dilakukan dengan berwudhu. Dengan berwudhu, tidak hanya tangan yang dicuci, tetapi juga memasukkan air ke hidung. Memasukkan air ke hidung (istinsyaq ) serta mengeluarkannya (intinsar) dapat mencegah masuknya virus corona, ditambah lagi dengan gerakan -gerakan wudhu yang lain seperti membasuh kepala dan kaki, makin menguatkan peluang untuk terhindar dari terpapar virus corona.

Beliau melanjutkan,"Yang paling utama dari upaya mencegah terpapar virus corona adalah menjaga imunitas. Imunitas adalah seratus persen karunia Allah SWT. Untuk menjaga imunitas, kita hanya diminta untuk tidur yang cukup, gizi yang baik, serta pikiran yang positif". 

Justru yang menjadi masalahnya adalah tingkat gizi masyarakat kita belum baik. Jika tingkat gizi masyarakat sudah baik, maka dengan sendirinya akan memiliki kekebalan tubuh yang baik dan tidak mudah terserang penyakit. 

Masalah gizi, terutama stunting, wasting, anemia, dan obesitas adalah tantangan gizi yang menjadi prioritas utama di negeri kita. Rumah tangga miskin dan menengah di Indonesia memiliki pola konsumsi yang minim akan zat gizi dan kurang beragam sehingga memunculkan mal nutrisi, sebaliknya rumah tangga menengah ke atas memiliki pola konsumsi berlebih, sehingga menimbulkan obesitas.

Secara umum, virus tidak dapat dimusnahkan dengan obat ataupun vaksin. Virus bukanlah seperti makhluk hidup pada umumnya yang dapat hidup dan mati. Ia hanyalah materi genetik yang memiliki kromosom, yang di dalamnya terdapat RNA atau DNA. Ia akan hidup jika memiliki tempat hidup yang cocok, dan akan dorman ketika lingkungan tidak memungkinkan.

Kekebalan tubuhlah yang aka membuat virus tak berdaya. Untuk itu upaya yang paling tepat untuk melawan virus corona adalah dengan meningkatkan imunitas, yaitu dengan cara tidur yang cukup, mengonsumsi gizi seimbang, berpikiran positif, dan rajin beribadah. Barulah selanjutnya disempurnakan dengan melakukan protokol kesehatan 5 M yang terukur dan tidak berlebihan.***

 Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun