Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Jarak Jauh, Sebuah Dilema

31 Juli 2020   10:07 Diperbarui: 31 Mei 2021   16:07 3735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (Sumber gambar (Liputan6.com))

Para siswa mengeluh,karena banyak materi pelajaran yang disampaikan oleh guru melalui PJJ kurang mereka pahami serta banyaknya tugas yang harus mereka kerjakan.

Para guru pun mengeluh mengenai belum adanya penetapan kurikulum "darurat" yang baku, sehingga pada kenyataannya beban administrasi mereka bertambah. 

Mereka harus membuat serangkaian administrasi dan dokumentasi pembelajaran selama Pembelajaran Jarak Jauh Berlangsung, dengan tetap membuat administrasi pembelajaran secara normal sesuai dengan ketentuan yang ada pada Peraturan Kemendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses.

Sebuah kejadian yang dilematis juga menimpa para siswa yang kebetulan ibu mereka adalah seorang guru. Mereka merasa kesulitan ketika harus mengerjakan tugas-tugas secara daring, karena tempat mereka bertanya yaitu ibu mereka tidak ada di samping mereka. Sehingga pada akhirnya sang ibupun merasa kurang fokus tatkala mereka harus mengajar siswanya secara daring di sekolah, namun anak mereka dirumah tidak ada yang membimbingnya.

Pembelajaran Jarak Jauh adalah sebuah solusi yang bukan tanpa resiko. Akan lahir para siswa yang memiliki kompetensi di bawah standar normal, karena materi yang disampaikan tidak secara maksimal mereka pahami. 

Pembelajaran Jarak Jauhpun akan melahirkan para siswa yang gandrung dengan alat teknologi seperti smartphone. Dimana sama-sama kita ketahui, smartphone seperti pisau bermata dua. Apabila kita kurang bisa menguasai dan mengendalikannya maka ia akan "membunuh" tunas-tunas penerus bangsa.

Dengan segala problematika terhadap Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di atas, dibutuhkan sikap yang bijak dan akal yang sehat dari semua unsur terkait. 

Baca juga : Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Selama Pandemi

Masyarakat menantikan kebijakan menggratiskan atau minimal subsidi kuota internet dari pemerintah, para siswa mengharapkan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membebani , sementara para guru mengharapkan kebijakan yang tidak membingungkan mengenai arah dan target kurikulum kedepannya.

Semoga Pembelajaran Jarak Jauh tetap dapat memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapat pengajaran, dan tentunya kesehatan semua pihak di masa pandemi tetap yang menjadi tolok ukurnya.***

Salam. Ropiyadi ALBA 310720

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun