Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Computational Thinking Masuk dalam Kurikulum, Guru Harus Siap

20 Februari 2020   10:53 Diperbarui: 20 Februari 2020   10:51 2745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DosenPendidikan.Com | Problem Based Learning - Pengertian, Tujuan, Pembelajaran, Contoh

Pattern Recognition, peserta didik dalam bimbingan guru dapat mencari pola dari setiap masalah aktual yang disajikan. Dengan bantuan media pembelajaran berbasis internet mereka bisa mencari contoh-contoh keterkaitan permasalah dan pemecahan yang telah dilakukan orang lain.

Dalam setiap masalah biasanya terdapat pola pola tertentu untuk memecahkannya disitu kita dituntut mengetahui sendiri bagaimana pola tersebut.

Abstraksi, Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Dalam hal membuat generalisasi, kesulitan terbesar peserta didik bukan pada bagaimana berfikirnya. Mereka tahu, namun sulit mengungkapkannya dalam bentuk kalimat yang mudah dicerna. Apalagi jika diminta membuat laporan tertulis.

Peran guru menjadi sangat penting mengajak peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat dan hasil pencarian pola tersebut. Bagi peserta didik lebih mudah kadang menggunakan bahasa daerah. Maka biarkan saka bahasa daerah digunakan. Yang penting apa yang dingin diutarakan tertangkap jelas dan dipahami oleh seluruh kelas.

Algorithm, mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan. Pada kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diminta untuk merumuskan tahapan dengan mengisi lembar LKS yang telah disediakan guru.

Ketika langkah tersusun rapi maka ketika ada peserta didik lain yang ingin dapat menggunakan tahapan demi tahapan yang ada guna menyelesaikan permasalahan yang sama.

Sejalan dengan itu, model pembelajaran berbasis masalah yang telah terlaksana tidak lagi hanya menjadi model yang digunakan guru ketika akan mengadakan penelitian tindakan kelas guna persyaratan kenaikan pangkat belaka. Namun benar terlaksana dan seluruh kelas dapat mengambil guna model pembelajaran berbasis masalah tersebut.

Dalam pembelajaran berbasis masalah peran guru yaitu, bertanya tentang pemikiran, memonitor pembelajaran, menantang siswa untuk berpikir, menjaga agar peserta didik terlibat, mengatur dinamika kelompok, dan menjaga berlangsungnya proses.

Hal terpenting dari Computational Thinking membantu membantu peserta didik membuat struktur penyelesaian masalah yang rumit, kemudian secara detail dapat menyelesaikannya. Permasalahan yang disajikan tentunya adalah masalah yang sederhana sesua dengan tangkap berpikir peserta didik. Mereka diajak untuk memahami masalah, mengumpulkan semua data, kemudian mulai mencari solusi sesuai dengan masalah.

Contoh sederhana dari penerapan Computational Thinking  dalam pembelajaran. Ketika peserta didik dihadapakan dengan masalah banyaknya sampah plastik berupa bekas sedot minuman yang berserakan di halaman sekolah dan di depan kelas.

Selanjutnya guru meminta peserta didik mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan meminta peserta didik untuk mempelajari bagaimana membuat solusi tersebut yaitu memanfaatkan sampah sedot minuman plastik melalui informasi dari buku maupun internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun