Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bumi Ini Cakram Datar, Bukan Model Bulat Bola

28 Februari 2022   17:15 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:18 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maksudnya matahari sebenarnya tidak pernah terbit dan tenggelam begitu?,"tanya Guru Bisma.

"Memang iya, Pak. Matahari juga bulan tidak pernah tenggelam dan tidak pernah terbit. Keduanya berputar di atas bumi kita. Pada saat matahari yang memiliki sinar lebih besar tiba di sebuah lokasi, maka akan terjadi siang. Sebaliknya pada saat bulan tiba di lokasi itu, kondisinya akan malam.

Eclipse phenomena.

Bu Sri mengecilkan suara televisi. Ia berjalan ke arah meja makan. Diambilnya piring dan tudung saji kecil. Ia meletakan piring di bawah tudung saji. Kemudian Bu Sri mengambil dua gelas plastic berukuran berbeda dan meletakan di atas tudung saji. Gelas yang besar diletakannya pada posisi berlawanan dengan gelas kecil di atas tudung saja. Ia berdiri di tepi meja kursi tamu dan mulai menerangkan.

"Bapak lihat. Bumi kita stasionari. Tidak pernah bergerak ke mana pun. Sementara matahari dan bulan beredar di atas kubah bumi. Seperti kedua gelas ini yang bergerak di atas tudung saji dengan gerakan searah jarum jam".

"Bulan selalu mengambil posisi berseberangan dengan matahari. Keduanya bergerak pada pola angka delapan yang berlawanan bentuk. Pola angka delapan itu disebut Analemma. Solar Analemma dan Lunar Analemma. Waktu yang diperlukan matahari untuk bergerak pada lintasannya mengelilingi kubah bumi adalah 24 jam. Sementara waktu yang diperlukan bulan adalah rata rata 25 jam."Bu Sri menerangkan sambil memperagakan gerak gelas plastic.

"Rasanya gak mungkin deh. Kalau mereka bergerak di atas bumi statis, bagaimana terjadi gerhana?."sanggah Guru Bisma.

"Kita diajarkan bahwa gerhana terjadi karena posisi bumi, bulan dan matahari berada pada sat ugaris seperti ini," Bu Sri memposisikan kedua gelas sejajar dengan tudung saji. "Andai kita berpikir bahwa ukuran matahari adalah ribuan kali besar bulan, maka sebenarnya gerhana matahari total tidak terjadi. Padahal itu terjadi."

"Benar juga sih,"angguk Guru Bisma. Bu Sri tersenyum menang.

"Bulan dan matahari sebenarnya berukuran hampir sama. Letaknya juga hanya di atas kubah bumi. Tidak sejauh yang diajarkan di sekolah. Bagaimana gerhana terjadi? Gerhana terjadi pada saat bulan dan matahari berada pada satu titik tertentu di suatu lokasi. Kita ingat bahwa waktu perputaran bulan adalah 25 jam dan waktu matahari adalah 24 jam. Pada satu titik di suatu saat, posisi keduanya akan saling bertemu. Pada saat itulah terjadi gerhana. Gerhana matahari adalah posisi pertemuan bulan dengan matahari pada siang hari. Gerhana bulan adalah posisi pertemuan matahari dan bulan pada malam hari. Semuanya bisa dihitung dengan menghitung waktu edar.

Para astronom dari masa lampau sudah memiliki hitungan waktu terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari. Baik gerhana total maupun sebagian. Hitungan itu tepat dan diacu sampai hari ini. Kalau Bapak mau ikut menghitung, Bapak bisa lho menentukan waktu terjadinya gerhana sampai seratus atau seribu tahun ke depan," Bu Sri menggoda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun