Mohon tunggu...
Ronny Manas
Ronny Manas Mohon Tunggu... Guru-Penggemar Musik

Bagi saya menulis dan bermain musik adalah jalan paling jujur mengungkap diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidik dan Tugas Menarik Keluar

13 Februari 2025   15:50 Diperbarui: 13 Februari 2025   16:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Gallery Fabrizio

Menarik Keluar

            Pendidik dalam bahasa Italia dikenal dengan sebutan educatore. Kata ini berasal dari bahasa Latin yaitu educere. Kata educere sendiri merupakan gabungan dari preposisi e yang bearti keluar dari dan kata kerja ducere yang berarti memimpin. Secara ringkas educere bisa dimengerti sebagai suatu kegiatan untuk menarik keluar atau membawa keluar. Jika kita berpijak pada pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa tugas dari seorang pendidik adalah berusaha untuk menemukan dan menarik keluar segala talenta, kemampuan, hal-hal positif di dalam diri setiap peserta didik. Dalam arti ini seorang pendidik dengan segala kemampuannya berusaha untuk mendampingi, memberi motivasi agar setiap pendidik mampu mengaktualisasikan segala kemampuan di dalam dirinya.

 Tugas “menarik keluar” ini meliputi banyak aspek seperti aspek akademis, aspek spiritual dan aspek moral. Dalam ulasan ini, penulis inign menekankan kerja keras dari seorang pendidik atau guru dalam menemukan, mengarahkan dan meningkatkan segala kualitas (akademis, sosial, moral dan spiritual) yang di dalam diri seorang anak.

Guru dan Anak Didik Sebagai Dwitunggal

Tak dapat disangkali bahwa guru merupakan figur yang memegang peran penting dalam dunia pendidikan formal. Karena itu, ketika berbicara tentang perkembangan akademis dan karakter seorang anak, selalu saja menempatkan guru sebagai pribadi yang memiliki kontribusi yang lebih besar. Keberhasilan seorang peserta didik tidak pernah terlepas dari kerja keras dan peran aktif seorang pendidik atau seorang guru. Guru dengan segala keahlian, kemampuan, keterampilan dan ketekunan serta ketulusannya mendampingi setiap anak didik agar kelak menjadi pribadi yang sukses dalam setiap bidang yang mereka ditekuni. Seorang pendidik sebagaimana yang digagaskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam semboyannya “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” di depan ia memberi teladan, di tengah ia membangun ide dan gagasan, dan di belakang ia bisa memberikan motivasi dan dukungan kepada murid-muridnya.

Ketika seorang anak diantar keluarganya untuk dididik dan dibentuk di dalam sebuah lembaga pendidikan formal, pada saat itu pula, ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya bersama guru. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, seorang guru harus mampu  mewujudkan tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan” (UU RI No. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II, pasal 4).

Demi mencapai tujuan mulia di atas, seorang guru sebisa mungkin terus memantau perkembangan anak didiknya. Dan keduanya terus berada dalam relasi kejiwaan yang niscaya yakni saling membutuhkan. Dalam keterpisahan raga, jiwa mereka menyatu sebagai ‘dwitunggal’, yang mempunyai hubungan yang sangat erat dan kokoh. Guru mengajar dan anak didik belajar dalam proses interaksi edukatif yang menyatukan langkah mereka ke sebuah tujuan yaitu kebaikan.

Dukungan Keluarga dan Lingkungan Masyarakat

 Di sisi lain kita juga perlu membicarakan peran keluarga dan lingkungan sosial yang memberikan pengaruh yang penting dalam perkembangan seseorang. Keluarga sebagai unit sosial pertama, memiliki kontribusi yang besar terhadap perkembangan karakter, akademik dan moral dari seorang anak didik. Pendampingan yang maksimal dan efektif sejak dini di dalam keluarga sesungguhnya menjadi salah satu faktor pendukung terhadap perkembangan seorang anak ke arah yang lebih baik.

 Selain keluarga, ada juga lingkungan masyarakat yang memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan kepribadian seorang anak. Pengaruh dari lingkungan masyarakat nampak dalam perjumpaan dengan teman bermain, situasi, kejadian-kejadian sosial dan budaya masyarakat setempat. Kenyataan-kenyataan seperti ini mau menekankan bahwa warna perilaku seorang anak yang akhirnya dibentuk secara bertahap di lingkungan pendidikan formal tidak terlepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat tempat ia berada dan mengada secara sosial sejak dini.

Pembelajaran Interaktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun