Mohon tunggu...
Ronny Y. T.
Ronny Y. T. Mohon Tunggu... -

Padamu negeri kami berjanji ... Padamu negeri kami berbakti ... Padamu negeri kami mengabdi ... Bagimu negeri jiwa raga kami

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kompasiana : Highlight & Trending Articles

11 Oktober 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:41 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana menurut saya blog yang ramai pengunjung. jujur saya tidak tahu apa itu benar, sebab tidak ada statistik yang bisa saya jadikan acuan. Saya hanya merasa (feeling) kompasiana ramai pengunjung berdasarkan analisa pribadi,  yaitu karena tidak lepas dari kata "Kompas" yang terkandung di dalam KOMPASiana. Harian KOMPAS, sudah dikenal aktual dan terpercaya, sehingga pengunjung blog ini ramai karena yakin akan akan juga mendapatkan hal-hal aktual dan terpercaya.

Kembali ke Judul tulisan ini.
Saya termasuk sangat baru sebagai Kompasianer, tulisan saya saja baru tiga (tidak termasuk yang ini). Dan kebetulan sekali, di awal bergabung saya sempat membaca keluhan dari seorang kompasianer, terkait dengan tulisan yang terlalu sering masuk kategori TRENDING ARTICLES, sehingga timbul bermacam-macam kecurigaan, termasuk admin yang tidak fair.

Memang menjadi Kompasianer harus siap untuk selalu BERPIKIR POSITIF. Apakah betul HIGHLIGHT dan TRENDING ARTICLES, dikelola dengan profesional ? tidak pilih kasih ?, ukuran yang dipakai adalah fair soal kualitas ide dari tulisan tersebut, dan bukan soal lain-lain yang bersifat personal ?. Hal itu memang kerap akan menjadi pertanyaan, dan karena saya adalah Kompasianer yang sangat baru, mungkin pertanyaan yang umum itu akan menjadi sangat JUJUR.

Beberapa hari lalu, saya menulis Abraham Samad itu Indonesia BANGET!, dan hanya dalam tempo kurang dari 4 jam sudah mendapatkan hampir 300 pembaca. Satu jam pertama bahkan sudah melebihi 100 pembaca. Tetapi tidak pernah masuk dalam daftar HIGHLIGHT, sampai sekarang total pembaca sudah 491. Padahal tulisan lain yang berada di HIGHLIGHT saat itu, 99,99% hanya dibaca oleh 20-an orang.

Sekejap saya bertanya, MENGAPA ?, tapi karena memang saya tipe orang yang BERPIKIR POSITIF, cepat-cepat saya berpikir, oh mungkin judul saya tidak se-bombastis mereka, oh bahasa dan gaya penulisan saya tidak seperti seorang jurnalis (walau saya sadar penulis di Kompasiana bukanlah kumpulan jurnalis profesional), oh tulisan saya tidak ada kaitannya dengan Kompasiana/ Kompasioner (karena saya perhatikan tulisan yang terkait Kompasiana/ Kompasioner pasti minimal masuk di HIGHLIGHT, bahkan malah cukup sering berada di TRENDING ARTICLES)

Di sinilah saya belajar positif, berbahagia dalam ketidakpuasan. hehehe, biarlah, Bukankah PEMENANG tidak selalu harus ditandai dengan MAHKOTA ? Setidaknya buah pikiran saya, yang selama ini cuma saya diskusikan di warung makan, di warung kopi, di pos satpam, sekarang sudah turut dibaca oleh banyak orang melalui Kompasiana. Entah makna apa yang akan mereka dapatkan, apakah tulisan saya dianggap TERAKTUAL, INSPIRATIF, BERMANFAAT, atau MENARIK ... Entahlah, sebab tulisan saya juga tidak pernah masuk dalam daftar itu.

Tetap semangat menulis, demi berbagi, karena berbagi itu indah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun