Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengenal Istilah Uang Dingin di Investasi

15 Desember 2017   09:13 Diperbarui: 15 Desember 2017   21:35 6180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://www.inquisitr.com)

Mungkin banyak orang yang tahu istilah uang panas. Uang yang dihasilkan dari usaha yang ilegal, misalnya merampok, judi dan lain-lain. Banyak juga yang beranggapan bahwa uang panas ini "easy come easy go".

Dalam investasi dikenal sebuah istilah uang dingin. Arti uang dingin ini bukan kebalikan dari uang panas yang disebutkan di atas. Jadi uang dingin bukan berarti uang hasil usaha yang legal.

Semua investasi mengandung risiko, biasanya semakin besar risiko hasilnya juga akan semakin besar. Misalnya berinvestasi dalam saham dengan terjun langsung ke bursa. Dalam satu hari harga saham bisa naik sampai antara 20% sampai dengan 35% tergantung masuk dalam rentang harga yang mana.

Tetapi sebaliknya harga saham juga bisa turun sebesar 20%-35% sesuai dengan rentang harganya.

Jika uang yang kita investasikan ke bursa adalah bukan uang dingin, dalam arti kata uang tersebut akan dipergunakan dalam jangka waktu dekat, Misalnya menggunakan uang bulanan untuk investasi saham.. Maka jika terjadi penurunan harga saham dan uang tersebut sudah harus digunakan. Mau tidak mau kita harus merealisasikan kerugian.

Lain halnya jika uang yang kita pergunakan adalah uang yang masih belum dibutuhkan atau kebutuhannya dalam jangka waktu panjang. Maka saham tersebut kita tahan atau dengan kata lain ada kerugian di atas kertas. Tidak perlu dijual terlebih dahulu, jika analisa kita mengatakan bahwa kemungkinan besar harga saham tersebut akan naik kembali.

Di sinilah pentingnya menyesuaikan antara jenis investasi dengan uang yang digunakan. Semakin besar risiko investasi sebaiknya semakin panjang waktu sebelum uang tersebut dibutuhkan.

Uang dingin!

Sebagai contoh, deposito adalah sarana investasi jangka pendek sedangkan saham dan properti adalah sarana investasi jangka panjang.

Membaca sebuah artikel di media luar negeri, saya miris bahwa ada orang yang menggunakan pinjaman bahkan mengagunkan rumahnya untuk investasi ke Bitcoin. Padahal tingkat risikonya sangat besar, dengan grafik harga yang naik turun bagaikan roller coaster.

Sangat berbahaya, kita bisa kehilangan semuanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun