Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Khulafur Rasyidin: Ketika Kekuasaan dan Amanah Berpadu, Lalu Retak oleh Fitnah.

26 Juli 2025   07:05 Diperbarui: 26 Juli 2025   07:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

EPISODE 1:

Khulafaur Rasyidin: Ketika Kekuasaan dan Amanah Berpadu, Lalu Retak oleh Fitnah

"Kekuasaan yang tidak ditopang oleh amanah akan tergelincir ke jurang fitnah, dan fitnah yang tidak diredam dengan hikmah akan membakar seluruh peradaban."

Prolog: Awal yang Sempurna

Sejarah Islam pasca-Nabi bukan dimulai dengan kekuasaan otoriter atau klaim keturunan, melainkan dengan musyawarah. Abu Bakar Ash-Shiddiq dipilih dalam sidang Saqifah, bukan karena silsilah, tapi karena kebajikannya. Umar bin Khattab, seorang pemimpin keras sekaligus adil. Utsman bin Affan, pemalu yang lembut, namun menjadi korban kebijakan internal yang tak dikontrol. Dan Ali bin Abi Thalib, simbol intelektualitas, keberanian, dan kejujuran, yang dibebani konflik paling berdarah dalam sejarah awal Islam.

Empat Khalifah, satu visi: menjaga warisan kenabian. Tapi sejarah tak selalu berjalan lurus. Di sinilah awal mula riwayat panjang umat ini retak.

Abu Bakar dan Dinding Pertama Umat

Ketika Nabi wafat, sebagian kabilah murtad. Ini bukan sekadar pembangkangan, tapi ujian bagi pondasi komunitas. Abu Bakar, dengan dukungan Umar, menolak kompromi: siapa yang menolak zakat, akan diperangi. "Demi Allah," katanya, "aku akan memerangi orang yang membedakan antara shalat dan zakat."

Ia membangun struktur pertahanan iman dan negara. Di masa ini, Qur'an mulai dibukukan karena kekhawatiran para penghafal wafat di medan perang.

Pelajaran: Negara Islam lahir bukan dari kompromi iman, tapi dari keteguhan menjaga prinsip utama.

Umar bin Khattab: Sang Arsitek Peradaban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun