Ini cara halus menekan kedaulatan teknologi negara berkembang.
Babak Enam: Jalan Keluar
1.Perkuat Riset dan SDM Militer Teknologi
*Biarkan ilmuwan dan teknokrat bukan hanya jadi penonton pameran alutsista.
2.Kerja Sama Selatan-Selatan
*Bangun kolaborasi strategis dengan Iran, Cina, dan Rusia yang bersedia berbagi.
3.Legalisasi Reverse Engineering untuk Pertahanan Nasional
*Ubah UU untuk melindungi dan mendanai reverse engineering sebagai strategi pertahanan.
4.Bangun Lembaga Rekayasa Terbalik Nasional
*Di bawah komando langsung presiden, bukan hanya birokrat atau pengadaan.
Penutup: Kedaulatan Tidak Bisa Disewa
Kita tidak akan menjadi bangsa mandiri selama masih menyewa keamanan.
Reverse engineering bukan hanya soal teknologi, tapi keberanian politik dan kecintaan terhadap kedaulatan.
Indonesia punya anak bangsa yang mampu membongkar drone, menciptakan radar, hingga membuat sistem AI tempur. Tapi tanpa dukungan negara, mereka akan terus menjadi teknokrat yang dijadikan penonton parade.
Referensi:
1.GlobalSecurity.org: Iran's Drone Capabilities
2.DefenseNews.com: Chinese Reverse Engineering of Military Tech
3.Kompas.com: PT Pindad dan Kemampuan Industri Strategis Nasional
4.The Diplomat: Technology Transfer and Reverse Engineering in Asia
5.BPKP.go.id: Evaluasi Alutsista dan Tantangan Transfer Teknologi
Disclaimer:
Artikel ini adalah opini berbasis data dan referensi terbuka. Tidak mewakili institusi atau afiliasi resmi manapun. Tujuannya untuk mendorong diskusi strategis demi kedaulatan nasional.
Tagar:
#ReverseEngineering #KemandirianAlutsista #IndonesiaBerdaulat #TeknologiPertahanan #GeopolitikAsia #PolitikMiliter #IndustriStrategis #BRIN #PTPindad #IndonesiaBisa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI