Youtube menjadi pilihan pertama untuk mencari referensi tentang bagaimana berternak ayam. Ternyata banyak sekali konten-konten tentang kisah sukses berternak ayam, sayangnya sedikit yang mengajarkan bagaimana berternak yang baik, mulai dari kandungan gizi yang diperlukan, kandang yang proporsional dan cara agar ayam mudah bertelur.
Sebagian besar menceritakan kesuksesan bisnis di bidang peternakan. Jarang ada yang benar-benar menceritakan prosesnya. Bukan salah peternaknya, tapi saya yakin karena kebanyakan orang "termasuk saya sendiri" cenderung menonton youtube untuk hiburan. Sehingga memberikan judul tentang kesuksesan akan lebih menarik viewer dari pada yang benar-benar memberikan pembelajaran.
Hasilnya, sedikit informasi yang saya dapatkan dari media tersebut. Malah, algoritma youtube memaksa untuk menonton lebih banyak cerita-cerita tentang kesuksesan dalam dunia peternakan dengan judul yang sangat "memotivasi" atau mungkin "menyesatkan" (pendapat pribadi). Misalnya "sukses berternak Lele raih puluhan juta dalam 1 bulan", "keluar dari pekerjaan, memilih berternak kambing capai omset puluhan juta", "berternak mentok, modal satu juta rupiah saja".Â
Semakin banyak kisah sukses yang disajikan mejadikan semakin banyak pula keinginan untuk mencobanya, hingga lupa awalnya yaitu mencari pengalaman atau pembelajaran tentang berternak ayam.
hampir saja, tersesat dalam ke-kufur-an. menganggap bahwa pekerjaan yang saya jalani saat ini adalah rutinitas yang membosankan, dengan gaji yang segitu-itu saja.Â
Tergiur dengan berbagai kisah sukses dari tontonan yang dianggap tuntunan. Imbasnya, pernah terlintas dalam pikiran untutk meninggalkan profesionalitas dalam berekerja, kemudian mendalamai dunia wirausaha yang sebenarnya masih gelap gulita.
Menata Ulang Hati dan Tujuan
Tersadar dengan kalimat "enak kamu, libur sabtu minggu, tanggal merah juga libur tapi tetap gaji bulanan".
Sekitar jam 11 malam, bercerita tentang kehidupan bersama teman-teman. Membuat saya kembali menata hati dan tujuan, sebenarnya apakah saya benar-benar akan menekuni usaha ternak ayam atau hanya tergiur mendapatkan penghasilan tambahan 10 juta dalam waktu satu bulan??
Sepertinya statement yang kedua adalah jawabanya.
Semua orang pasti paham bahwa kesuksesan tidak mungkin dibangun dalam waktu satu malam. Tidak ada kesuksesan yang instan, bahkan mie instan dengan merk "SUKSES" pun perlu proses sebelum siap disajikan.Â
Akhirnya, kembali lagi dengan prinsip bahwa berternak ayam adalah hobi, namun dengan sudut pandang yang berbeda. Ayam yang saya pelihara memiliki nilai jual dan bisa mendapatkan cuan tambahan.