Mohon tunggu...
Dayat RM
Dayat RM Mohon Tunggu... Kompasianer

Masih pemula meskipun daftar di kompasiana sudah lama

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hobi Ternak Ayam Bangkok dan Tambahan Cuan

27 April 2025   20:28 Diperbarui: 8 Mei 2025   01:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi dari Dayat rm (https://www.kompasiana.com/romlihidayat9547)

Youtube menjadi pilihan pertama untuk mencari referensi tentang bagaimana berternak ayam. Ternyata banyak sekali konten-konten tentang kisah sukses berternak ayam, sayangnya sedikit yang mengajarkan bagaimana berternak yang baik, mulai dari kandungan gizi yang diperlukan, kandang yang proporsional dan cara agar ayam mudah bertelur.

Sebagian besar menceritakan kesuksesan bisnis di bidang peternakan. Jarang ada yang benar-benar menceritakan prosesnya. Bukan salah peternaknya, tapi saya yakin karena kebanyakan orang "termasuk saya sendiri" cenderung menonton youtube untuk hiburan. Sehingga memberikan judul tentang kesuksesan akan lebih menarik viewer dari pada yang benar-benar memberikan pembelajaran.

Hasilnya, sedikit informasi yang saya dapatkan dari media tersebut. Malah, algoritma youtube memaksa untuk menonton lebih banyak cerita-cerita tentang kesuksesan dalam dunia peternakan dengan judul yang sangat "memotivasi" atau mungkin "menyesatkan" (pendapat pribadi). Misalnya "sukses berternak Lele raih puluhan juta dalam 1 bulan", "keluar dari pekerjaan, memilih berternak kambing capai omset puluhan juta", "berternak mentok, modal satu juta rupiah saja". 

Semakin banyak kisah sukses yang disajikan mejadikan semakin banyak pula keinginan untuk mencobanya, hingga lupa awalnya yaitu mencari pengalaman atau pembelajaran tentang berternak ayam.

hampir saja, tersesat dalam ke-kufur-an. menganggap bahwa pekerjaan yang saya jalani saat ini adalah rutinitas yang membosankan, dengan gaji yang segitu-itu saja. 

Tergiur dengan berbagai kisah sukses dari tontonan yang dianggap tuntunan. Imbasnya, pernah terlintas dalam pikiran untutk meninggalkan profesionalitas dalam berekerja, kemudian mendalamai dunia wirausaha yang sebenarnya masih gelap gulita.

Menata Ulang Hati dan Tujuan

Tersadar dengan kalimat "enak kamu, libur sabtu minggu, tanggal merah juga libur tapi tetap gaji bulanan".

Sekitar jam 11 malam, bercerita tentang kehidupan bersama teman-teman. Membuat saya kembali menata hati dan tujuan, sebenarnya apakah saya benar-benar akan menekuni usaha ternak ayam atau hanya tergiur mendapatkan penghasilan tambahan 10 juta dalam waktu satu bulan??

Sepertinya statement yang kedua adalah jawabanya.

Semua orang pasti paham bahwa kesuksesan tidak mungkin dibangun dalam waktu satu malam. Tidak ada kesuksesan yang instan, bahkan mie instan dengan merk "SUKSES" pun perlu proses sebelum siap disajikan. 

Akhirnya, kembali lagi dengan prinsip bahwa berternak ayam adalah hobi, namun dengan sudut pandang yang berbeda. Ayam yang saya pelihara memiliki nilai jual dan bisa mendapatkan cuan tambahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun