Mohon tunggu...
Romanus Remigius CCH
Romanus Remigius CCH Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi Hipnoterapis Klinis

Seorang praktisi Hipnoterapi Klinis, lulusan Adi W Gunawan Institite of Mind Technology, pernah berkecimpung dalam dunia pendidikan lebih dari 18 tahun, memilih menjadi Mind Navigator agar semakin banyak orang mencapai hidup yang lebih sehat, sukses dan bahagia dalam berbagai aspek dan level kehidupannya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tolong, Nilai Matematikaku Jeblok!

21 Maret 2018   11:52 Diperbarui: 21 Maret 2018   12:09 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
welcometotweendom.com

"Nilai matematika saya selalu jeblok, pak," keluh seorang siswa kelas  9 SMP, yang hari ini datang menemui saya untuk mengatasi masalahnya.
"Berapa rata-rata nilai ulangan/ujian matematika yang biasa kamu  peroleh?" tanyaku menggali fakta lebih lanjut.  "Rata-ratanya 50, dan  tak pernah dapat nilai di atas 60", gumamnya dengan nada menyesal karena  sebentar lagi harus menghadapi ujian nasional.

Mendengar keluhannya, saya terus menggali apa yang sesungguhnya terjadi  sampai fakta buram ini dialami siswa yang tampaknya cukup percaya diri.  Ada beberapa hal menarik yang saya temukan: pertama, ia bersekolah di  sekolah cukup favorite sejak SD; kedua, itu berarti proses pembelajaran  di sekolah cukup baik; ketiga, guru matematika di sekolah cukup favorite  biasanya diandalkan kemampuan mengajarnya. Namun demikian ada pula  fakta sebaliknya: pertama, dia tidak suka pelajaran matematika; kedua,  dia juga tidak suka guru matematikanya; ketiga, kebanyakan waktunya  dimanfaatkan untuk bermain game dan nongkrong bareng teman-temannya.

Menghadapi kenyataan seperti ini, apa reaksi dan tindakan anda?  Memarahikah? Menghukum? Menasihati? Atau apalagi? Semua itu telah  dilakukan oleh orangtuanya, bahkan lebih dari itu. Tapi bagaimana  hasilnya? Anak sama sekali tidak mengalami perubahan, atau kalaupun  berubah hanya sesaat. Nilai matematikanya tetap segitu-gitu juga. Akibat  lanjutannya, katakan saja sebagai bonus, orangtuanya jadi stress, tidak  tahu harus berbuat apa lagi?

Setelah memahami duduk persoalannya secara utuh, akhirnya saya membantu  siswa ini untuk menetapkan tujuan spesifiknya ketika proses mau dimulai.  Ia ingin kembali menyukai pelajaran matematika, menikmati proses  belajar bersama guru di kelas, dan dengan demikian, ia dapat meraih  prestasi yang terbaik, khususnya saat ujian nasional nanti demi  cita-cita masa depannya. 

Dengan cara tertentu yang spesifik berdasarkan  protokol berstandar tinggi yang telah ditetapkan oleh Adi W Gunawan  Institute, saya membantu siswa ini untuk mencabut semua mental blocknya  terhadap matematika, dan meningkatkan perasaan dan mental positifnya  terhadap semua elemen yang berhubungan dengan matematika. Usai terapi,  ia merasa begitu lega, nyaman dan menyenangkan, serta begitu yakin kalau  nanti ada ulangan matematika ia akan dengan mudah meraih nilai minimal  80.

Cetak biru sukses belajar sudah tertanam dalam pikiran bawah sadarnya  sebagai program baru yang ia sukai, soal hasilnya pasti akan mengikuti  sesuai dinamika perkembangan pikiran bawah sadarnya dan lingkungan  sekitar baik di sekolah, di rumah, dan teman-teman sepermainannya. Kita  menanti kabar baik hasil ujian nanti. Demikianlah kenyataannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun