Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara lahir dan tumbuh sebagai anak kampung di Rajawawo, Kec.Nangapanda, Ende-Flores, NTT. Kini, menetap di kampung sebagai seorang petani, sambil menganggit kisah-kisah yang tercecer. Kunjungi juga, floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keindahan Pantai Titehena dan Museum Ikan Paus yang Tak Tertata di Pulau Solor Flores Timur

4 Juni 2017   10:34 Diperbarui: 4 Juni 2017   12:31 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis sedang mencari inspirasi pada ikan-ikan yang sedang asyik pacaran. Foto: Roman Rendusara

Vania dan Gaby mengamati lebih teliti tulang ikan paus. Foto: Roman Rendusara
Vania dan Gaby mengamati lebih teliti tulang ikan paus. Foto: Roman Rendusara
Museum ikan paus itu sebagai kenangan (annamnesis) akan bencana kelaparan yang pernah melanda ratusan tahun lalu, sekaligus sebagai peringatan bahwa terhadap perjuangan dan kerja keras masyarakat Solor, ‘Lera Wulan Tanah Ekan’ (Wujud Tertinggi, berarti matahari, bulan dan bumi) tak menutup mata. Allah tidak tidur. ‘Gusti ora sare’, kata Ahok. Pertolongannya tepat waktu dan jumlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun