Sesal tertahan di dada. Cita-cita untuk melanjutkan S2 terkandas sudah. Semangat menerima beasiswa ke Australia itu dipatahkan oleh sinyal tak sebarispun. Itulah yang membuat Merty seperti patah semangat.
Langit tampak murung. Awan mendung menghitam, berkabung. Gerimis sore jatuh baru beberapa tetes.
“Masih ada harapan tahun depan. Jangan putus asa”, kataku.
Langkah kaki Merty meluntah, perlahan menjauh depan kantor KPU itu, lalu samar di bekas pasar Inpres. Hingga pandangan mata ditutup hujan yang bertubi-tubi menyiram tanah. Semoga esok langit cerah, doaku.