Mohon tunggu...
romadhona diah
romadhona diah Mohon Tunggu... Guru - pencinta alam

Menulis itu bagaikan mengukir pada batu prasasti versi soft file.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Guru Teman Seperjuangan

25 November 2020   03:39 Diperbarui: 25 November 2020   03:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Teman, dulu kita  berdiri di depan kelas
Dulu kita di antara riuhnya suasana sekolah
Sekarang kita harus  mengajar dalam jaringan , seorang diri
Menyapa dan mendidik anak-anak kita
Dalam dunia maya

Hampir setahun pandemi  melanda  negeri kita
Kita dituntut siap menyesuaikan diri
Putar haluan meracik pembelajaran melalui video singkat dan pertemuan online
Jangan pernah patah semangat teman meskipun hanya sekali

Teman, belajar online bukanlah kemauan kita, juga bukanlah kemauan anak-anak
Kuota tak  bisa seluruhnya menjadi uluran sayangmu kepada anak didik kita
Jaringan tak seluruhnya  bisa mengantar senyum tulus kita  ke hadapan anak-anak
Namun... di sini ada semangat kebersamaan kita tuk saling berbagi ilmu dan pengalaman selama mengajar daring

Teman, kita semua pasti merasakan...
Bahwa anak - anak rindu elusan tangan kita di pundaknya
Rindu omelan kasih sayang kita
Mereka merindukan kebersamaan
Semoga rindu yang berkepanjangan ini
Menjadi doa untuk kembali seperti yang dulu.

Di sini.....
Seuntai puisi semoga dapat
membahagiakanmu dan menghilangkan rasa jenuh kita

Doaku....semoga kita diberikan keberkahan sepanjang usia

Selamat hari guru 25 November 2020 untuk teman seperjuangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun