Mohon tunggu...
Rolyta Alhanifa
Rolyta Alhanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Celoteh bersajak; Aku tidak pandai untuk berkata-kata. namun, Menulis adalah caraku dalam menggoreskan rasa bersama diksi dalam bait-bait kehidupan pada selembar daluang aksara yang menjadikan lencana karya yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak Tangga bagi Sang Jelata

15 Mei 2023   06:21 Diperbarui: 15 Mei 2023   06:42 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tukangngarang.wordpress.com/2014/01/28/bila-pengusaha-bicara-orang-miskin/

Anak Tangga Bagi Sang Jelata
Sebentuk karya kecil dari: Rolyta Alhanifa

Tempo hari, aku masih melihat puan Hukum memberi rata benteng kasta
Yang begitu tampak seperti anak tangga
Lamun, saban hari deskriminasi seakan mengkebiri Hukum tertinggi
Pasal hukum tak lagi di cermati asal hasrat diri tercukupi

Kaki bertopang baja semakin kuat bertandang pada punggung bumi
Kaki beralas tanah semakin rapuh memijak kerikil
Kulit-kulit kasar terkelupas habis
Nyeri namun apa yang harus diberi

Para pemasok doku disediakan susunan bangku
Para penghasil abu dianggap hanya angin lalu
Oo Jaya Karsa lihatlah,,,
Sekarang Hukum bisa dibayar menjadi nafas longgar bagi para pelanggar makmur.
Namun untuk yang sekedar mengganjal perut terjerat tudingan berlipat erat

Dengan ketakutan sambil menggigit baju rombengnya
Berharap ada yang  datang menyanding bahunya
Namun, ternyata sampai alur habis dihisap masa
Hingga lapisan daging  terkoyak menusuk tulang pun tak akan ada yang berpihak.

Bintuhan, 11 maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun