Mohon tunggu...
Rolyta Alhanifa
Rolyta Alhanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Celoteh bersajak; Aku tidak pandai untuk berkata-kata. namun, Menulis adalah caraku dalam menggoreskan rasa bersama diksi dalam bait-bait kehidupan pada selembar daluang aksara yang menjadikan lencana karya yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cherry yang Sendiri

10 Mei 2023   20:58 Diperbarui: 10 Mei 2023   21:00 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.besthdwallpaper.com/anime/anime-boy-menonton-bunga-sakura-dt_id-90535.html

Di sebuah hutan bernama The Blue Forest, terdapat pohon cherry sedang berbuah sangat lebat, ada sebuah cherry Rosaceae diujung pohon. Buahnya mungil berwarna merah menggoda paling bersinar diujung pucuk pohon.  Dia menyembunyikan tubuhnya diantara sela-sela dedaunan agar burung, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa menjangkaunya.

Akhirnya Cherry merasa bosan, temannya yang dipohon sudah dipanen semua. Cherry melihat mereka menjadi santapan para ibu burung untuk anak-anaknya. Ketika musim panas tiba , piknik menjadi  kegiatan yang paling sering cherry lihat. 

Di ketinggian Cherry melihat teman-temanya menjadi menu roti panggang dengan selai cherry diatasnya menjadikan momen tersebut semakin hangat. Cherry tampak murung, kini tinggallah cherry sendiri.  Cherry seringkali menolak jika ada binatang yang mau memakannya, cherry merasa buah secantik dia hanya bisa dipandang bukan untuk dimakan. Namun kini dirinya ingin sekali dipanen dan dijadikan santapan terlezat bagi kawanan binatang dan lainnya. namun karena kesombongannya seekor lalat buah pun enggan memakan buah cherry tersebut.

Cherry ingin sekali dipanen seperti teman-temannya, dihidangkan menjadi Pie Cherry dimusim dingin bagi sebuah keluarga, namun dirinya berada dipaling atas pucuk pohon tanpa seorang pun yang tahu. Dia menggoyangkan tubuhnya agar jatuh ke tanah dan berharap ada yang mengambilnya sebagai santapan namun tangkainya sangat sulit terlepas.

Di musim dingin Cherry benar-benar sendirian. Ia menangis sejadi-jadinya meminta kawanan hewan agar cepat memetiknya. Ia tak tahan hidup sendirian diatas pohon besar itu.

Suatu ketika badai salju datang waktunya hibernasi untuk semua makhluk hidup yang ada didalam hutan tersebut. Hewan tertidur dan tumbuhan pun membeku.

Penyesalan Cherry telah membuat Dewi Haru mendengar kesedihannya dan diam-diam mengabulkan permintaan tulus sang Cherry.

Musim semi pun tiba tubuhnya jatuh ke tanah, membusuk lalu menunaskan satu kecambah dan besar menjadi sebuah pohon cherry. Hingga akhirnya setiap pohon cherry itu berbuah kawanan hewan dan manusia selalu memanen buahnya yang merona. Sang cherry pun hidup dengan bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun