Kegiatan kali ini adalah tentang koneksi antar materi yang akan membahas tentang modul 1.2 tentang  Nilai dan Peran Guru Penggerak dan kaitannya dengan modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Setelah saya mempelajari modul modul 1.1 dan modul 1.2 saya mencoba memaparkan dengan menggunakan 4P.
1. PeristiwaÂ
Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah pada saat kegiatan ruang kolaborasi. Pada kegiatan tersebut kita dibagi dengan kelompok yang berbeda dengan kelas sebelumnya. Kita disajikan beberapa masalah untuk diselesaikan secara kelompok, dan kita hanya diberi waktu sekitar 45 menit untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam moment itu kita bisa saling berkenalan dengan peserta lain dan bertukar pengalalam untuk mengerjakan tugas kelompok. Kolaborasi dalam kelompok sangat penting disini, kami sangat menikmati moment itu. Moment ini sangat menantang bagi saya, bagaimana tidak dengan waktu yang sangat singkat itu kita harus sudah mendapat gambaran tantang hasil diskusi itu dan membuat bahan presentasi untuk disampaikan di hari berikutnya.
Dalam Modul 1..1 dan modul 1.2 ini banyak hal yang dapat saya pelajari, tidak hanya dalam ketika belajar mandiri, tetapi juga ketika kami saling berkolaborasi satu sama lain, disini ada perbedaan pendapat dari hasil pemahaman tiap calon guru penggerak. Hal ini sangat positif bagi saya, sehingga dapat gambaran -- gambaran lain, tidak terkurung dengan hasil pemikiran sendiri tetapi menjadi sangat luas yang didapat dari peserta lain. Dimulai dari filosofi Ki Hajar Dewantara, kodrat alam dan kodrat zaman, nilai guru penggerak sampai peran guru penggerak. Semua yang saya pelajari ini sangar berguna dan dapat membuat saya lebih baik lagi menjadi seorang guru. Sungguh suatu hal yang menurut saya sangat -sangat berkesan dan memang hal semacam ini (kolaborasi) yang harus terjadi di dalam lingkungan ekosistem pemdidikan.
2. Perasaan
Pada saat pertama kali melakukan kegiatan dalam ruang kolaborasi saya merasa nervous, bagaimana tidak saya dihadapkan dengan para guru senior yang memang sudah berkecimpung dalam dunia Pendidikan lebih lama dibandingkan saya dengan bermandikan pengalaman. Materi -- materi yang sangat komplek dan penuh dengan tingkat pemahaman yang tinggi harus kami pelajari. Tetapi kami bertemu dengan fasilitaor yang sangat sabar, Beliau menyampaikan  semua materi dengan sangat baik dan dan mudah dipahami, sehingga saya bisa memahami apa yang dimaksudkan di dalam modul. Pengalaman ini yang akan coba saya bawa ketika melakukan pembelajaran di kelas.
3. Pembelajaran
Sebelum saya mengikuti program guru penggerak saya berfikir bahwa menjadi seorang guru yang baik itu adalah menjadi guru yang pandai, dapat menyampaikan materi, melakukan penilaian dengan ulangan harian, PTS, PAS dan mengedepankan hasil dari pada proses. Sekarang setelah mempelajari lebih dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara saya tersedar, ternyata menjadi seorang guru tidaklah mudah hanya menyampaikan materi dan lain sebagainya. Ternyata banyak hal yang belum saya ketahui dan belum saya terapkan selama ini. Seperti dalam pembelajaran peserta didik harus lebih aktif (student center) karena merekalah yang menjadi subjek. Menerapkan filosifi Kihajar Dewantara (Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani), berhamba pada murid demi mengoptimalkan bakat mereka, Mengajar sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, menerapkan nilai -- nilai dan peran guru penggerak dalam kehidupan sehari -- hari dalam ekosistem sekolah.
                                                                                     Â
4. Penerapan ke depan (Rencana)Â