Mohon tunggu...
Roinal Haruna Tasilipet
Roinal Haruna Tasilipet Mohon Tunggu... Mahasiswa

My hobby is playing soccer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Iran Vs Israel: Api Yang Tak Pernah Padam Menuju Perang Dunia Ketiga?"

18 Juli 2025   07:45 Diperbarui: 18 Juli 2025   07:45 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bisa kita Lihat Akibat Peperangan Yang Terjadi Bukan Nyawa aja yang Terancam Banggunan Juga (Sumber: Image by Pete Linforth from Pixabay )

Sejak kapan sebuah dendam bisa bertahan puluhan tahun dan membunuh ribuan jiwa? Jika ingin tahu jawabannya, mari kita lihat lebih dalam ke dalam bara api yang menyala di antara Iran dan Israel.

Dunia menyaksikan sebuah ketegangan yang tak kunjung reda sebuah bara api konflik yang terus menyala dari dekade ke dekade. Iran dan Israel, dua negara dengan sejarah, ideologi, dan kepentingan yang bertolak belakang, seolah ditakdirkan untuk terus berada di jalur yang saling berseberangan. Tapi bagaimana semuanya bermula? Apakah ini hanya tentang agama, kekuasaan, atau ada dalang besar di balik semuanya?

Konflik ini tidak lahir dalam satu malam. Sejak Revolusi Iran tahun 1979, hubungan antara Iran dan Israel memburuk drastis. Iran yang dulunya cukup terbuka terhadap Barat, berubah menjadi negara Islam teokratis yang anti-Israel. 

Slogan "Kematian bagi Israel" menggema di jalanan Teheran, dan para pemimpinnya secara terbuka menyebut Israel sebagai "rezim ilegal yang harus dihancurkan". Sejak saat itu, benih permusuhan terus tumbuh subur.

Israel sendiri tidak tinggal diam, Dengan teknologi militer canggih dan dukungan kuat dari Amerika Serikat, Israel melihat Iran sebagai ancaman eksistensial. Apalagi dengan ambisi nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman langsung bagi kelangsungan negara Yahudi tersebut. 

Mulailah babak panjang perang bayangan serangan siber, pembunuhan ilmuwan nuklir, sabotase fasilitas nuklir, dan dukungan terhadap kelompok militan musuh di wilayah masing-masing.

Di Suriah, keduanya bertemu secara tidak langsung, Iran mendukung rezim Bashar al-Assad dan membangun pangkalan militer di sana. Israel menanggapinya dengan serangan udara ke fasilitas militer yang diyakini milik Iran. 

Sementara itu, kelompok Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran terus memperkuat persenjataan mereka, memancing response keras dari Tel Aviv.

Lalu datang tahun 2023-2025. Situasi makin panas, Serangan udara Israel menghantam konsulat Iran di Damaskus, menewaskan beberapa pejabat penting Iran. 

Iran membalas dengan menembakkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia menahan napas. Apakah ini akan menjadi pemicu perang global?

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menyerukan deeskalasi. Namun, sebagian justru mempersenjatai sekutunya. Rusia dan China memperlihatkan sikap ambigu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun