Mohon tunggu...
ROIHAN MUHAMMAD DERAJAT
ROIHAN MUHAMMAD DERAJAT Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Assalamualaikum saya adalah seorang mahasiswa yang tertarik dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI: Pelaksanaan Pembelajaran Kolaborasi Daring-Luring di SMPN 2 Rancaekek pada Masa Pandemi Covid-19

28 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 28 Juli 2021   12:07 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyakit Corona virus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2). Penyakiti ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemic korona virus 2019-20 yang sedang berlangsung. Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai Negara jadi terganggu sehingga membuat masyarakat di dunia harus tetap diam dirumah untuk memutus mata tantai virus corona agar tidak semakin menyebar.

Perekonomian di berbagai dunia juga semakin menurun karena adanya virus ini. Pada saat ini disrupsi teknologi terjadi di dunia Pendidikan, pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan 100 persen di sekolah, secara tiba-tiba mengalami perubahan yang sangat drastis. Dan, tidak bisa dipungkiri di atas 50 persen pelajar dan mahasiswa berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah (Siahaan, 2020).

Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan inimerupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah.

Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem belajar dalam jaringan (daring). 

Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.

Untuk mengatasi persoalan pembelajaran daring seperti yang disebutkan diatas, pemerintah mendorong para guru untuk tidak menyelesaikan semua materi dalam kurikulum. Yang paling penting adalah siswa masih terlibat dalam pembelajaran yang relevan seperti keterampilan hidup, kesehatan, dan empati. Meskipun terdapat tantangan dalam siatuasi pada saat ini pendidikan dan pembelajaran harus tetap dilaksanakan (Taradisa, 2020).

Fakta Pembelajaran di Sekolah

Melihat kondisi ekonomi siswa yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya pembelajaran daring. Namun tuntutan kewajiban yang di dasari payung hukum dan kebijakan oleh pemerintah memaksa SMPN 2 Rancaekek menerapkan strategi pembelajaran kolaborasi antara daring dan luring dengan mematuhi protokol kesehatan.

Pembelajaran daring dilakukan dengan media pendukung berbasis internet berupa Whatsapp untuk berkomunikasi, berdiskusi dan berkolaborasi. Tantangan bagi guru adalah menciptakan bahan ajar yang mudah dipahami dan diakses oleh keterbatasan siswanya. Dalam hal ini mayoritas guru di SMPN 2 Rancaekek membuat dan memberikan modul pembelajaran secara rutin satu kali dalam satu minggu. Beberapa guru menggunakan kuis, dan teka-teki silang serta bentuk gamifikasi lainnya yang dikembangkan sebagai kegiatan penilaian pembelajaran yang menyenangkan dan menghindari jenuhnya rutinitas pembelajaran dari rumah.

Untuk sebagian siswa yang tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara daring diharuskan pergi ke sekolah dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mengambil modul pembelajaran atau buku paket sesuai dengan instruksi dari guru mata pelajaran yang terkait. Dalam hal ini pihak sekolah juga menyediakan fasilitas kesehatan berupa wastafel dan hand sanitizer untuk cuci tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun