Mohon tunggu...
Rohmi Ardiansah
Rohmi Ardiansah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiwa universitas jambi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara

21 Maret 2023   04:04 Diperbarui: 21 Maret 2023   04:23 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ki hajar Dewantara lahir pada tanggal 26 1889 dengan nama Raden Mas soewardi soeryaningrat ia dibesarkan dalam lingkungan Keraton Paku Alam di Yogyakarta ia terlahir di kalangan bangsawan.  Suwardi kecil sempat bersekolah di stovia atau sekolah dokter di Batavia Namun karena kondisinya sakit-sakitan ia tidak menamatkan pendidikannya Hai swardi muda kemudian bekerja sebagai jurnalis di beberapa surat kabar seperti oetoesan Hindia dan kaum muda selain menulis Ia juga aktif berorganisasi.

pada tahun 1912 Suwardi bersama Douwes Dekker dan Cipto mangoen koesoemo mendirikan partai politik pertama di India Belanda yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia Hai kritiknya terhadap pemerintah kolonial dalam tulisan berjudul Seandainya aku seorang Belanda membuat Suardi diasingkan ke Belanda pada 1913 sampai Cipto Mangunkusumo dan juga Douwes Dekker yang saat itu membela keduanya di masa pengasingan di Belanda dimanfaatkan Suwardi untuk mendalami dunia pendidikan dan pengajaran selama itu pula jiwa patriotisme dan cita-citanya memajukan bangsa Indonesia melalui pendidikan mulai terasa dan berkembang.

 ia kembali ke tanah air pada 1919 tiga tahun berselang tepatnya pada 3 juli 1922 Suwardi mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa di Yogyakarta  di sekolah ini bertujuan memberikan kesempatan dan hak pendidikan yang sama bagi para rakyat Indonesia seperti yang dimiliki para priyayi atau orang-orang Belanda Hai Ia pun melepas nama kebangsawanannya dan menggunakan nama Ki Hajar Dewantara agar perjuangannya lebih mudah diterima masyarakat. 

setelah Indonesia merdeka pada 1945 Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan yang pertama di Indonesia ki hajar  Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan  pada tanggal 16 Des 1959 hari kelahirannya ditetapkan sebagai hari pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara juga menciptakan tiga buah semboyan yang sampai saat ini masih digunakan di dunia pendidikan ketiga semboyan itu adalah ingarso Sung tulodo ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani yang berarti di depan memberi contoh di tengah memberi semangat dan di belakang memberi dorongan Hai ketiga semboyan peninggalan Ki Hajar Dewantara itu kemudian menjadi semboyan dalam pendidikan di Indonesia bahkan bagian dari semboyan ciptaannya yaitu Wuri Handayani menjadi bagian dari logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun