Mohon tunggu...
rohmen teras
rohmen teras Mohon Tunggu... Jurnalis - bebas

bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Batas-batas

3 September 2018   09:30 Diperbarui: 3 September 2018   10:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kutemukan dalam dengar sejuta guratan

pada bunyi-bunyian yang bersarang

dari batas-batas alam aku belajar

sambil menunggu turunnya embun fajar

batas-batas itu mengikat dengan budaya dan kebiasaan

lahir tumbuh bersama iringan nyayian kedamaian

manusia selalu mewarnai keindahan alam ini dengan tradisinya

kuasa alam pada batas-batas

aku mengenal diriku pada fatamorgana yang tak berbatas

berlari mengejar batas dari kuasa manusia

jiwa dan pikiran dibatas pergolakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun