Mohon tunggu...
Rohmatin Agustina
Rohmatin Agustina Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peneliti Teknik Komputer UMLA Abdikan Irigasi Otomatis Bertenaga Surya dengan Sensor Kelembaban dan Suhu Ke Petani Kecil di Lamongan

22 November 2023   13:32 Diperbarui: 22 November 2023   13:33 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mekanisasi pertanian saat ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dipungkiri dalam kegiatan intensifikasi (budidaya) pertanian. Teknologi pertanian berkembang sangat pesat mulai dari teknologi pengolahan lahan sampai teknologi panen dan pasca panen.

Dalam kenyataannya desiminasi teknologi pertanian kepada petani tidak semudah yang diharapkan. Evaluasi terhadap teknologi pertanian sesuai kebutuhan petani menjadi tantangan bagi peneliti Teknik Komputer Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA).

Ditemukannya teknologi pertanian berdasarkan analisis empirik sesuai karakteristik ekologi, ekosistem, geografis, iklim, sosial, ekonomi dan budaya menjadi tantangan bagi peneliti Teknik Komputer UMLA sehingga teknologi dapat diterima dan digunakan oleh petani dan memberikan dampak positif serta peningkatan pendapatan petani.

Hampir 80 persen dari 570 juta pertanian digolongkan sebagai pertanian skala kecil dan subsisten. Mereka dihadapkan pada permasalahan memburuknya kondisi tanah, kelangkaan air, perubahan iklim yang berdampak pada sumberdaya alam dan lahan sempit. Banyak petani yang tidak dapat melanjutkan praktik budidaya mereka saat ini. Sebagian besar teknologi bidang pertanian misalnya robot dan drone pemantau lahan, dinilai masih susah dijangkau oleh petani skala kecil.  Penemuan teknologi pertanian yang dapat dijangkau oleh pertanian skala kecil menjadi perhatian peneliti Teknik Komputer UMLA.

Heri Ardiansyah, ST., MT salah seorang peneliti bidang Elektronika dari Teknik Komputer UMLA melakukan penelitian tentang irigasi tetes bertenaga surya secara berkelanjutan bersama ketiga rekan peneliti lainnya yaitu M. Ainul Mahbullah bidang Biologi, M. Shodiq bidang Informatika dan Rohmatin Agustina bidang Agroteknologi. Teknologi yang dikembangkan awalnya adalah basic rule-based irigasi tetes dengan tenaga surya, hasil evaluasi dan pendalaman masalah melalui FGD bersama kelompok tani, saat ini dikembangkan irigasi tetes dengan teknologi humidity and temperature sensors dengan fuzzy logic-based. Hasil penelitian ini secara bertahap dilakukan desiminasi dalam bentuk pengabdian masyarakat kepada petani skala kecil melalui kelompok tani Gemah Ripah di Dusun Klitih Desa Wajik Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan melalui pendanaan DRTPM Ristek Dikti pada program PKMS di tahun 2022 dan PMP di tahun 2023.

“Penerapan irigasi tetes dapat mengefisienkan penggunaan air, dimana sistem irigasi ini dapat mengurangi konsumsi air sebesar 20 hingga 60 persen dari metode irigasi banjir konvensional karena mampu mengurangi kehilangan air akibat evaporasi” ujar Rohmatin Agustina (peneliti bidang Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Gresik sekaligus mahasiswa program doctor Universitas Brawijaya.

Tenaga surya menjadi pilihan teknologi ramah dan murah pada petani skala kecil, sehingga penelitian dan pengabdian ini secara berkelanjutan akan terus saya lakukan. Orang-orang (pihak petani) biasanya memahami masalah mereka dengan sangat baik, dan mampu memberi solusi. Sebagai desainer, peran kami sebenarnya adalah memberikan jalan lain bagi mereka untuk mendapatkan alat atau sumber daya yang mereka butuhkan” ujar Heri Ardiansyah selaku ketua tim abdimas Teknik Komputer UMLA

Irigasi tetes bertenaga surya menjadi solusi bagi Kami petani tadah hujan terutama pada musim kemarau, dimana Kami tidak bisa melakukan budidaya tanaman karena terkendala ketersediaan air, namun masalah kami tidak hanya air tetapi hama tikus yang akan menyerang karena tidak ada tanaman dimusim ini” ujar Kasianto Kepala dusun sekaligus petani dusun klitih

“Teknologi ini sangat bermanfaat bagi Kami petani skala kecil, pengembangan teknologi ini secara luas kepada petani sangat Kami harapkan dengan tetap memperhatikan waktu pola tanam” ujar Bapak Rawi ketua kelompok tani Gemah Ripah Dusun Klitih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun