Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bocoran Buku "Recehan Bahasa" yang Membuat Penasaran

11 Juli 2020   22:44 Diperbarui: 11 Juli 2020   23:46 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ilustrasi menarik dari buku "Recehan Bahasa" karya Ivan Lanin - Sumber Foto: mizanpublishing.com 

Ilmu linguistik disajikan Ivan dalam bentuk yang paling sederhana sehingga beresiko disebut para ahli tatabahasa sebagai bahasan yang ugahari. Namun melalui kesederhanaan itulah Ivan berharap pembaca dapat mengunyahnya dengan empuk dan nyaman sehingga menumbuhkan cinta di hatinya terhadap bahasa Indonesia. Alhasil buku ini bisa menjadi semacam trivia bahasa Indonesia yang tepat jika disebut sebagai recehan bahasa.

Sebagai bukti apakah "Recehan Bahasa" mampu dikemas semenarik bahasan di atas? Mungkin tak ada salahnya kita kaji beberapa bocoran isi buku tersebut dalam tulisan ini.

Ilustrasi pembahasan munculnya istilah
Ilustrasi pembahasan munculnya istilah "segede Gaban" - Sumber Foto: Penerbit Qanita
Misalnya bagaimana Ivan memaparkan asal kata istilah gaul "segede Gaban". Dilengkapi ilustrasi sketsa robot Gaban yang besar, Ivan memaparkan bahwa istilah "segede Gaban" yang artinya besar sekali itu konon terinspirasi dari patung raksasa Gavan (Gaban) yang pernah ada di wahana Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol pada dasawarsa 1990-an.

Cara pemaparan yang menarik dan terkesan recehan juga diketengahkan Ivan ketika membahas hoax mengenai asal-usul kata Perkedel. Melalui ilustrasi yang jenaka Ivan mulanya mengetengahkan hoax asal kata perkedel sebagai singkatan dari "persatuan kentang dan telor'. Kemudian barulah selanjutnya Ivan mengungkapkan bahwa data yang benar tentang kata perkedel yang merupakan kata serapan dari kata dari bahasa Belanda "frikandel".

Ilustrasi tentang keratabasa pada kata perkedel -  Sumber Foto: Penerbit Qanita
Ilustrasi tentang keratabasa pada kata perkedel -  Sumber Foto: Penerbit Qanita
Fenomena hoax yang menyebut perkedel sebagai akronim  tersebut dijelaskan Ivan sebagai contoh fenomena gejala bahasa yang disebut keratabasa yaitu mengartikan kata yang sudah ada sebagai singkatan atau akronim atau yang dalam bahasa Inggris disebut backronym. Melalui penjelasan yang bersifat recehan itulah maka apa yang diungkapkan Ivan menjadi mudah dipahami, dimengerti dan bisa selalu diingat pembacanya.

Tak heran jika Dewi Lestari atau yang lebih dikenal dengan Dee menyatakan buku ini mengetengahkan kombinasi yang juara. Meskipun sebenarnya mengangkat topik yang sarat bobot, namun dikemas dengan konsep grafis, tata letak dan kekayaan ilustrasi yang nyaman untuk dibaca dan dimengerti.

Senada dengan Dee, Ika Natassa yang juga seorang penulis turut menyebut buku Recehan Bahasa ini sebagai buku yang padat tapi ringan. Lugas, ciamik namun kadang jenaka dalam kepiawaiannya mengasah keterampilan berbahasa para pembacanya.

Penampakan Buku
Penampakan Buku "Recehan Bahasa" - Sumber Foto: mizanpublishing.com 
Anda penasaran untuk mengetahui kesemua isi recehan-recehan bahasa yang diselipkan Ivan Lanin di dalam kantong tulisan buku ini, segera saja kita transferkan uang kita sesuai harga jual buku ini, agar mendapatkan peengembalian recehan bahasa yang memperkaya kepiawaian berbahasa kita. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun