Ramadan tahun ini yang beda, ternyata berlanjut pada lebaran Idul Fitri yang beda pula. Semua ini masih gara-gara wabah  Corona.Dus acara mudik yamg biasanya menjadi ritual pelengkap perayaan lebaran juga harus dilaksanakan dengan cara yang betbeda pula dari yang biasa dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.
Terkait ditetapkannya kebijakan #dirumahaja (Stay at Home) untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang kemudian juga didukung dengan penerapan karantina wilayah atau PSBB di beberapa daerah, otomatis mudik klasik atau konvensional tak bisa dilakukan lagi.
Satu-satunya solusi untuk tetap bisa bersilaturahmi dengan orang tua, sanak saudara, kerabat dan juga sobat dekat, teman  maupun kenalan biasa, maka yang bisa dilakukan hanyalah mudik online saja.
Boleh jadi mudik online hanyalah istilah penggembira biasa. Pasalnya secara realita nyata yang dinamakan mudik online tersebut fisik kita tidak kemana-mana. Mudik online hanyalah konsep komunikasi online secara digital maupun virtual yang dilakukan dengan orang yang kita kunjungi seumpama kita melakukan mudik lebaran.
Jadi mudik online hanyalah upaya  menghibur diri sendiri, agar seolah-olah kita sudah melakukan mudik dan bisa bersilarurahmi dengan kerabat dan temen-teman yang ada di udik, melalui jaringan komunikasi online yang ada.
Namun apa boleh buat. Apapun kenyataannya, mudik online seperti yang dianjurkan Preaiden Jokowi dengan istilah mudik digital tersebut, adalah pilihan terbaik untuk bisa merasa tetap mudik.
Nah, agar rencana atau pengalaman mudik online tersebut bisa berjalan memuaskan, tidak malah membuat uring-uringan, berikut ada beberapa kiat atau tips mudik online asik yang harus kita perhatikan:
Pertama, persiapkan segala fasilitas atau peralatan penunjang  yang musti disediakan agar mudik online bisa berlangsung lancar, menyenangkan dan optimal.
Misalnya: gawai (smartphone, ipad/tablet dsb), proyektor atau monitor jika ingin mudik online bisa dinikmati dengan nyaman secara bareng-bareng, serta peralatan penunjang audio yang mumpuni misalnya clipon, mic maupun speaker yang baik, serta cek jaringan internet/operator telekomunikasi yang berkualitas.
Kedua, pastikan orang tua atau kerabat yang diudik atau daerah tujuan lokasi kita, juga memiliki gawai dan alat-alat pendukung kenyamanan komunikasi lainnya yang mumpuni.
Jangan sampai alat-alat pendukung  komunikasi yang cukup hanya kita sendiri yang memiliki, sedangkan alat komunkasi di orang tua atau kerabat kita kurang mumpuni. Akibatnya komunikasi saat mudik online berlangsung tersendat-sendat atau terputus-putus dan membuat kita uring-uringan sendiri.