Langit pagi menggantung mendung saat tangisan pertama Ari lahir ke dunia.
Sayangnya, tangisan itu tak disambut senyum ibunya. Bu Susi, ibu kandung Ari, meninggal saat melahirkannya.
"Susi... kamu pergi terlalu cepat," gumam Pak Deny sambil menggenggam tangan istrinya yang dingin.Â
" Ya Allah...kuatkan hatiku, lindungi kami dari marabahaya dan ujian yang tidak sanggup kami tanggung...!" Lirih pak deny.Â
Sambil menggendong bayi mengunjungi makam ibunya yang masih merah
Hati pak deny hancur, luluh lantak, dipeluknya bayi merah itu dengan penuh kasih sayang, butiran airmata menetes membasahi wajah bayinya yang menangis... Entah karena kehilangan ibunya atau karena pertama melihat dunia yang kejam.Â
Hari hari pak deny merawat ari dan membesarkan dengan kasih sayang, dan penuh perhatian.Â
" Ari....tumbuhlah jadi anak yang sholeh,kuat,sabar dan cerdas...nak! " Kata pak deny sambil mencium keningnya.
Meskipun Ari tumbuh tanpa pelukan ibu. Tapi memiliki hati yang baik, sebagaimana Bu Susi adalah wanita lembut dan penuh cinta. Sifat itulah yang diwarisi Ari.