Mohon tunggu...
rohimah azzahra
rohimah azzahra Mohon Tunggu... mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sate Bumbon, Lezatnya Rempah dan Kehangatan Tradisi Jawa Tengah

14 Agustus 2025   11:41 Diperbarui: 14 Agustus 2025   11:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Sate bumbon adalah salah satu kuliner tradisional khas Jawa Tengah yang terkenal dengan cita rasa kaya rempah dan aroma yang menggugah selera. Berbeda dengan sate biasa yang dibumbui setelah dibakar, sate bumbon sudah dibaluri bumbu lengkap sejak awal proses pengolahan. Hal ini membuat rasa rempahnya lebih meresap dan menghasilkan aroma sedap yang khas.

Bahan utama sate bumbon biasanya adalah daging ayam, kambing, atau sapi yang dipotong kecil-kecil. Potongan daging tersebut kemudian ditusuk menggunakan lidi atau tusuk bambu. Sebelum dibakar, daging direndam terlebih dahulu dalam bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, jahe, kemiri, gula merah, garam, dan sedikit minyak. Beberapa resep juga menambahkan lengkuas, serai, atau daun jeruk untuk memperkaya aroma. Proses perendaman bumbu ini bisa berlangsung selama 1--2 jam agar cita rasa benar-benar meresap hingga ke serat daging.

Proses pembakaran sate bumbon dilakukan di atas bara arang yang panasnya stabil. Saat daging mulai terkena panas, aroma rempah yang berpadu dengan wangi asap akan segera tercium dan membangkitkan selera. Teknik membakar sate bumbon memerlukan ketelatenan. Daging harus dibolak-balik secara rutin agar matang merata tanpa gosong. Penjual sate yang berpengalaman biasanya tahu kapan daging harus dibalik hanya dengan melihat warna dan menghirup aromanya.

Cita rasa sate bumbon merupakan perpaduan gurih, manis, dan hangat dari rempah. Gurihnya berasal dari bawang dan kemiri, manisnya dari gula merah, sedangkan sensasi hangat didapat dari kunyit dan jahe. Setelah matang, sate bumbon biasanya disajikan dengan sambal kecap berisi cabai rawit dan bawang merah, atau sambal kacang yang lembut dan sedikit pedas. Pelengkap lainnya bisa berupa irisan tomat, mentimun, dan lontong atau nasi hangat.

Selain menjadi makanan sehari-hari, sate bumbon sering hadir dalam berbagai acara penting di Jawa Tengah seperti hajatan, syukuran, dan perayaan hari besar. Dalam budaya Jawa, makanan yang dibumbui lengkap melambangkan kemakmuran dan rasa syukur. Tak heran jika sate bumbon kerap menjadi menu pilihan saat ada tamu kehormatan atau perayaan keluarga besar.

Keunikan sate bumbon terletak pada teknik pembumbuan yang membutuhkan keterampilan. Bumbu harus benar-benar halus agar dapat meresap sempurna. Perpaduan rasa dan aroma yang khas membuat sate ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Dalam filosofi kuliner Jawa, memadukan rempah dengan tepat mencerminkan keseimbangan hidup---gurih, manis, pedas, dan hangat harus saling melengkapi seperti harmoni dalam keluarga.

Secara historis, sate bumbon diyakini berkembang dari pengaruh perdagangan rempah di Nusantara. Ketika rempah-rempah Jawa seperti kunyit, ketumbar, dan jahe mulai dikenal luas, masyarakat menggunakannya untuk membumbui daging agar tahan lama dan beraroma sedap. Dari situlah muncul teknik merendam daging sebelum dibakar, yang kemudian menjadi ciri khas sate bumbon.

Seiring perkembangan zaman, sate bumbon juga mengalami berbagai inovasi. Beberapa penjual menambahkan sentuhan modern seperti saus madu, sambal matah khas Bali, atau taburan keju untuk menarik pelanggan muda. Namun, versi tradisional dengan bumbu rempah klasik tetap menjadi favorit karena cita rasanya yang autentik dan membangkitkan nostalgia.

Untuk menikmati sate bumbon secara maksimal, disarankan menyantapnya selagi hangat, ditemani lalapan segar seperti kemangi, mentimun, dan tomat. Minuman pendamping bisa disesuaikan dengan selera---es teh manis untuk menyegarkan atau wedang jahe untuk menambah kehangatan.

Sebagai seseorang yang pernah mencicipinya langsung di sebuah desa di Jawa Tengah, saya bisa merasakan bahwa sate bumbon memiliki keistimewaan tersendiri. Gigitan pertama langsung menyuguhkan rasa gurih manis yang seimbang, ditambah tekstur daging yang empuk. Aroma rempahnya begitu kuat, membuat setiap tusuk terasa istimewa. Pengalaman itu mengajarkan bahwa kelezatan bukan hanya soal rasa, tetapi juga suasana, cerita, dan orang-orang yang hadir di sekitarnya.

Sate bumbon bukan sekadar makanan, melainkan warisan kuliner yang mencerminkan kekayaan rempah dan kearifan lokal Indonesia. Proses pembuatannya yang memerlukan kesabaran menunjukkan bahwa kelezatan sejati lahir dari ketelatenan. Dengan segala keunikan dan cita rasanya, sate bumbon layak disebut sebagai salah satu kuliner kebanggaan Jawa Tengah yang patut dijaga, dilestarikan, dan terus dikenalkan kepada generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun