Mohon tunggu...
TITI ROFIQOH PAMBAYUN
TITI ROFIQOH PAMBAYUN Mohon Tunggu... -

aku adalah aku. seseorang yang banyak kekurangan. namun aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayangi. amiinn..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Just About "Motivasi"

16 Desember 2010   10:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:40 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin kata motivasi sudah tidak asing lagi di telinga kita. Namun pada kebanyakan orang mudah untuk mengucapkan kata motivasi, tetapi belum memahami apakah motivasi itu sebenarnya.

Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu hal dalam mencapai suatu tujuan atau kepuasan. Misalnya anak yang ingin mendapatkan nilai ulangan yang besar sehingga ia belajar dengan sungguh – sungguh.

Bentuk – bentuk motivasi itu bermacam – macam. Motivasi biologis seseorang untuk memenuhi kebutuhan biologis atau fisiknya, motivasi berkompetensi dalam melakukan perlombaan atau persaingan agar mendapatkan kemenangan, motivasi untuk menjaga dirinya dan mengembangkan dirinya agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain di lingkungan sekitar, motivasi berprestasi untuk menyelesaikan sesuatu dalam mencapai kepuasan atau standart keunggulan tertentu, dan motivasi keridlaan dalam melakukan sesuatu untuk mendapatkan ridla Allah SWT.

Selain bentuknya, motif juga mempunyai tingkatan. Pertama, motif primer yang bergantung pada individu dan motif sekunder yang bergantung pada pengalaman individu itu sendiri. Kedua, motif instrinsik yang berasal dari dalam individu dan motif ekstrinsik yang berasal dari luar diri individu. Ketiga motif tunggal yang hanya satu terdapat satu motif yang mendorong seseorang melakukan sesuatu hal dan motif bergabung yang merupakan gabungan dari beberapa motif dalam melakukan sesuatu.

Motif selanjutnya atau keempat, motif mendekat yang jika diberi stimulus atau rangsangan akan mendekati atatu merespon stimulus tersebut dan motif menjauh yang jika diberikan stimulus tidak akan merespon stimulus tersebut justru akan menjauhi stimulus. Kelima, motif sadar yang jika seseorang melakukan sesuatu hal karena disadari dan tahu apa alasan melakukan hal tersebut dan motif tidak sadar jika seseorang melakukan sesuatu tetapi tidak tahu alasan apa yang menyebabkan hal tersebut dilakukan. Keenam, motif biogenetis dalam hal pemenuhan kebutuhan demi kelanjutan kehidupannya secara biologis, motif sosiogenetis yang berasal dari lingkungan dimana seseorang tinggal, dan motif teogenesis dalam berinteraksi dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Motif akan berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhan kita. Kebutuhan dasar harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa dibalik perilaku seseorang ada motif yang mendukungnya. Misalnya kebutuhan dalam pertumbuhan. Ketika kebutuhan ini dipenuhi, maka motivasi dalam pemenuhan kebutuhan ini terus meningkat, contoh kebutuhan untuk berprestasi intelektual, astetik, dan aktualisasi diri. Dalam pemenuhan kebutuhan berprestasi intelektual, motif yang mendorong dapat berkembang karena pemenuhan prestasi yang meningkat.

Dalam kegiatan belajar, guru hendaknya terus menerus membimbing anak didiknya untuk mencoba belajar mengidentifikasikan berbagai persoalan dan merumuskan alternative penyelesaiannya, sehingga anak didik dengan sendirinya memiliki ketrampilan dalam hal tersebut.

Selain itu, hubungan yang harmonis antara guru dan anak didik merupakan sumber inspirasi dalam melakukan peniruan yang positif terutama dalam bidang akademik.Guru yang baik secara tidak langsung akan menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, karena banyak anak yang menyukai pelajaran tertentu karena dimotivasi oleh keharmonisan dan keakraban antara anak didik dan guru.

Untuk membangun motivasi pada diri anak didik, dapat dilakukan dengan beberapa hal. Misalnya dengan memberikan hadiah pada anak yang berprestasi, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan dirinya, menciptakan suasana kelas yang nyaman sehingga membuat anak menjadi lebih semangat dalam belajar dan tidak cepat bosan, serta dengan mengundang narasumber ke dalam kelas. Hal ini dalam membangun motivasi anak sangat efektif karena pemberian informasi yang lengkap tentang bidang tertentu dapat dicapai dalam suasana yang demikian.

Sekolah juga dapat memberikan motivasi pada anak didiknya yaitu dengan membangun taman sekolah, ruang belajar yang tidak pengap,dan tempat belajar yang jauh dari kebisingan dan polusi sehingga anak didik menjadi lebih betah berada di sekolah dan lebih semangat dalam belajar. Selain hal tersebut, hubungan antar pribadi sekolah juga penting sehingga tidak ada kecemburuan sosial yang diakibatkan oleh perbedaan status sosial dan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun