Seloroh Jokowi di atas tentang "racun kalajengking", tentu dimaksudkan sebagai kiat antisipasi untuk membersihkan perencanaan nasional kita dari wajah korupsi. Seharusnya seloroh Jokowi itu perlu diberi apresiasi positif dan didukung untuk menghapus wajah buruk negara kita dari korupsi.
Dengan korupsi, memang kita cepat kaya. Tapi hanya bersifat sementara dan semu belaka. Kita pun akan cepat miskin juga, setelah ketahuan. Memangnya masih gampang untuk korupsi di era yang serba terbuka sekarang ini?Â
Polisi, jaksa dan KPK ada dimana-mana bung! Belum lagi media massa, NGO dan masyarakat yang akan mengobok-obok. Mau sembunyi dimana? Mau lari dimana? Mau minta tolong kepada siapa? Pasti akan berakhir juga diterali besi bung! Anggaran negara yang dikorupsi pun akan bersih kembali. Miskin lagi bukan?
Daripada hanya kaya semu dengan korupsi, lebih baik bersusah-susah kalau ingin kaya. Jika memang sulit untuk melaksanakan bisnis racun kalajengking, ya kita berusaha untuk bisnis komoditi yang lain saja. Mungkin lambat kita kaya. Mungkin juga kita tidak pernah kaya. Tak apa-apalah, yang penting tidak korupsi dan masuk penjara. Â ***
Oleh Rofinus D Kaleka
Pemerhati masalah sosial tinggal di Tambolaka, Sumba Barat Daya