Lebih dari satu jam kami menikmati pesona keunikan dan keindahan Prai Ijing. Tak usah ditanya lagi, kami masing-masing sibuk foto selfi ria di destinasi ini. Mungkin sisi-sisi unik dari Prai Ijing sudah terekam utuh di kamera kami.
Dari Prai Ijing kami bergegas menuju Nihi Watu di Desa Hoba Wawi, Kecamatan Wanukaka, sisi selatan Kabupaten Sumba Barat. Nihi Watu adalah destinasi alam pantai berpasir putih yang tersembunyi di balik kawasan hutan yang masih terpelihara dengan baik dan sangat sejuk. Di dalam kawasan hutan di bibir utara pantai Nihi Watu inilah berdiri kokoh dan tersebar resor-resor Hotel Nihi Watu.
Sekitar 30 menit, setelah melalui jalan beraspal dan menikmati parorama perbukitan dan lembah hijau yang terkafani sabana, savana dan padi sawah, kami merapat di kawasan Nihi Watu. Sampai di pos jaga di pintu masuk, kami berhenti sebentar untuk lapor pada petugas.
"Kami membawa tamu Pak Bupati Sumba Barat. Apakah, boleh kami langsung masuk?" kata Hermanus Bili.
Kami menuruni jalan dengan kemiringan yang tidak terlalu terjal sampai di tempat parkir. Kami diarahkan di dalam tempat parkir yang tertutup. Tidak ada seorang pun dari kami yang diperbolehkan keluar dari area parkir sebelum mendapat arahan dari pengelola Nihi Watu.
Di bawah bantuan seorang petugas, kami dipertemukan dengan Direktur Perusahaan Nihi Watu, Daniel Miller. Beliau mengarahkan kami untuk tidak ribut selama berada di lokasi Nihi Watu. "Kami berharap selama berada di lokasi Nihi Watu, volume suaranya tidak boleh besar. Karena kami sedang full tamu. Seratus persen penginapan kami penuh dengan tamu," jelas Daniel Miller. Arahan ini kami aminkan.
Kemudian kami bertanya kepadanya, "Berapa lama kami boleh berada di sini?"
"Dapat menyesuaikan, yang penting tidak ribut, supaya tidak mengganggu tamu-tamu yang ada," jawab Daniel Miller. Sesuai informasi yang kami peroleh di lokasi tersebut, saat itu ada dua orang pembesar dari Amerika yang sedang liburan.