Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa Manfaat dan Bagaimana Prospek Ekonomi Nale di Sumba

9 Maret 2018   07:14 Diperbarui: 9 Maret 2018   07:23 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

(Hari Selasa 8 Maret, Festival Pasola Sumba putaran kedua tahun 2018 dimulai. Sejak sore 7 Maret dan pagi/malam 8 Maret, masyarakat melaksanakan tradisi Panen Nale/Nyale)

 SEJAK zaman nenek moyang masyarakat di wilayah suku Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya dan suku Gaura, Lamboya dan Wanukaka Kabupaten Sumba Barat, merka melaksanakan tradisi Pico Naleatau panen nale di perairan laut sekitar mereka. Kata Nale adalah sebutan dialek orang Kodi atau Nyale adalah sebutan dialek orang Gaura, Lamboya dan Wanukaka. 

Tradisi ini merupakan salah satu "pakem" dari "Prosesi Ritus Nale" yang terstruktur, meliputi yaitu Kabukut (semedi), Kawoking (berpantun adat), Hangapung (sebar sirih-pinang), Pico Nale (panen nale), Pasola/Paholong,dan Tunu Manu Nale (bakar ayam nale).

Tradisi tersebut berlangsung dua kali setiap tahun sesuai dengan gelombang masa waktu munculnya nale. Berdasarkan tata musim bulan adat, dikenal "Tri Bulan Nale". Pertama, Wulla Nale Kiyo, dari pertengahan Desember sampai  pertengahan Januari. Kedua, Wulla Nale Bokolo,dari pertengahan Januari sampai pertengahan Pebruari. 

Pada pertengahan atau minggu ketiga bulan Pebruari inilah dilaksanakan panen nale pertama. Dan Wulla Nale Wallu,dari pertengahan Pebruari sampai pertengahan Maret. Pada pertengahan atau minggu ketiga bulan Maret inilah dilaksanakan panen nale kedua.

Nale yang dipanen tersebut dikonsumsi sebagai bahan lauk yang rasanya sangat lezat, tentu saja setelah diolah. Tentu orang awam akan bertanya-tanya, apakah nale itu? Apakah ada manfaatnya? Dan apakah juga bisa menjadi sesuatu yang mempunyai prospek yang bermanfaat?

Nale adalah Cacing Laut

Berdasarkan pendekatan ilmu biologi, dilihat dari fenotipenya maka jelas bahwa nale adalah makhluk hidup sebangsa cacing laut. Klasifikasi ilmiahnya, termasuk Filum Annelida dalam Kerajaan Animalia. Jenisnya adalah Eunice viridis (cacing palolo) dan Lysidice oele (cacing wawo).

Secara morfologis, nale mempunyai tubuh yang menyerupai cincin atau gelang kecil sehingga seolah-olah beruas. Bisa juga disebut tubuh nale terbagi dalam segmen-segmen. Ukuran besar tubuhnya seperti lidi kecil dan panjangnya sekitar 20 -- 40 cm. Sepintas lalu tidak dapat dibedakan kepala dan ekornya. Kepalanya berbentuk sekop dan ditumbuhi beberapa rambut. Pada sepanjang separuh tubuhnya, terdapat rambut-rambut halus. Warna tubuhnya berbeda-beda. Ada yang merah, ada yang coklat, ada yang biru kehijauan dan ada juga yang hijau lumut.

Habitat atau lingkungan tempat hidup dan berkembang nale adalah pada batu-batuan berlubang atau berongga di daerah pasang surut air laut. Pada area itulah anak-anak nale muncul bertumpuk-tumpuk seolah-olah berselimut kista sehingga menyerupai bola-bola kista ketika tiba siklus waktunya dipanen. Kemudian anak-anak nale itu terurai dan menyebar ke seluruh permukaan air laut karena hempasan pukulan ombak. Pada saat itulah masyarakat memanennya.

Manfaat Nale

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun