Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang, Alumnus PAI dan Agroteknologi Unira Malang
Hari Raya Qurban telah datang, selain shalat ied ada hal lain yang ditunggu umat muslim dunia. Yakni penyembelihan hewan qurban. Hari kemenangan, bagi yang mampu melaksanakan qurban.Â
Persembahan kepada yang maha kuasa, inspirasi kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam atas ketaatannya kepada Allah untuk melakukan pengorbanan. Menyembelih sang permata hati, anak semata wayang, Ismail Alaihissalam.
Tak hanya bagi yang berkesempatan melakukan penyembelihan pun bagi mereka yang diberi bagian daging kurban, menjadi bagian dari penerima, hari itu merupakan hari gembira dengan dibagikannya daging kurban secara cuma- cuma.
Berdasarkan kategorinya secara umum ada tiga kelompok penerima daging kurban. Seperti dikatakan Bincang Syar'ah. Com
Pertama, orang yang berkurban dan keluarganya. Orang yang berkurban dan keluarganya dianjurkan untuk makan sebagian daging hewan kurbannya. Hal ini karena Nabi Saw. pernah makan dari daging hewan kurbannya sendiri.
Disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Baihaqi disebutkan,
Rasulullah Saw." Ketika hari Idul Fitri tidak keluar dulu sebelum makan sesuatu. Ketika Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke rumah. Saat kembali, beliau makan hati dari hewan kurbannya."
Kedua, kerabat, teman dan tetangga sekitar. Dalam kitab Alfiqhul Islami wa Adillatuhudisebutkan, bahwa ulama Hanafiyah dan Hanabilah menganjurkan agar sebagian daging hewan kurban dibagikan kepada kerabat, teman dan tetangga sekitar meskipun mereka kaya.
"Dan menghadiahkan sepertiga daging hewan kurban kepada kerabat dan teman-temannya meskipun mereka kaya."
Ketiga, orang fakir dan miskin. Ulama sepakat bahwa fakir miskin berhak menerima daging hewan kurban. Bahkan ulama Hanabilah mengatakan bahwa hukum membagikan sebagian daging hewan kurban kepada fakir miskin adalah wajib.
Hal ini karena Allah memerintahkan untuk memberikan makan kepada orang fakir miskin dari daging hewan kurban, sebagaimana difirmankan dalam dua ayat berikut;
Dalam surah Alhajj ayat 28,
"Makanlah sebagian dari daging kurban dan berikanlah kepada orang fakir."
Juga dalam surah Alhajj ayat 36,
Halnya saya, ikut menikmati bagian daging itu berdasarkan kelompok yang kedua. Saya bukan orang yang berkurban sebagaimana kelompok 1 pun bukan fakir miskin sebagaimana kelompok 3.Â
Namun saya adalah kelompok 2, merupakan kerabat atau tetangga orang yang berkorban. Maka ada kebolehan saya menerima bagian daging kurban itu, bahagia tentu saja ketika diberi, senyum terkembang, membayangkan ada menu istimewa untuk dimakan. Ya, menyantap olahan daging kambing merupakan hal yang jarang saya lakukan.
 Berkah hari Raya Idhul Qur'ban,  banyak daging kambing berdatangan,  usai sholat Ied kemarin,  ada 3 panitia penyembelihan daging Qur'ban mengantarkan daging ke rumah. Jika ditotal kurang lebih satu kilogram daging kambing saya terima. Jumlah yang cukup banyak bagi keluarga saya.
Karena sate merupakan salah satu makanan favorit saya maka muncul ide untuk mengolah daging tersebut. Bergegas saya mulai mengambil langkah mewujudkan keinginan, mengolah daging tersebut untuk dijadikan Sate.
Berbeda dengan sate mainstream dipasaran atau dipinggir jalan, dimana mereka menggunakan arang dan tempat khusus untuk membakar, maka saya membuat  sendiri pembakar sate itu dirumah. Dengan alat dan bahan seadanya tapi saya yakin hasilnya lumayan bisa membuat lidah  bergoyang .