"Oke, gw ambil ya. Terima kasih."
"Sama-sama mas. Ga usah pake helm ya, kita lewat jalan kampung aja. Kalo puasa gini bisa masuk, ga diportal.
"Bebas," kata saya sambil mengecek google maps untuk edit rute lewat pemukiman sepertinya lebih cepet ketimbang jalan arteri yang harus muter.
"Btw, di kostan lo kan bawahnya ada kedai 24 jam. Kenapa ga beli buat sahur di sana?" gw bertanya kepada customer.
Secara, di kawasan Bodas juga banyak yang jual makanan. Baik saat jelang buka puasa atau sahur.
Termasuk, di kostan customer ini yang berdampingan dengan ruko penjual elektronik. Gw tahu karena beberapa kali ambil orderan dari toko untuk kirim barang.
"Dulu sering mas pas awal-awal mbaknya gantiin mertuanya jaga warung. Tapi, sejak akhir tahun lalu, gw udah males beli di dia lagi," penumpang itu menjelaskan.
Dia mengaku udah dua tahun ngekost di sana. Pemiliknya suami-istri pensiunan bank ternama yang punya rumah di Depok.
Hanya, sejak Agustus lalu, pasangan itu pulang kampung untuk menikmati masa tua. Rumahnya di Depok pun dijual.
Sementara, kostannya diserahkan ke anak laki yang sehari-hari kerja di proyek. Nah, istri anaknya itu berinisiatif buka kedai kecil-kecilan di bawah kostan berbagi ruang dengan parkiran motor.
"Gw akuin masakannya enak. Khas banget. Bumbunya juga sedap. Selera gw dah pokoknya," tutur sang customer.