Dukungan yang terus-menerus diberikan oleh rakyat kepada pilihan presidennya atau anggota DPR, tanpa mempertimbangkan implikasi kebijakan yang diambil, layak mendapat kritik. Banyak dari mereka yang memberikan dukungan ini adalah korban dari praktik money politics, di mana suara mereka dibeli dengan iming-iming materi. Hal ini mencerminkan kurangnya kesadaran politik dan pemahaman yang mendalam tentang kebijakan yang diambil oleh pemimpin mereka.
Ketika rakyat mendukung pemimpin hanya karena insentif materi atau karena loyalitas buta, mereka mengabaikan dampak jangka panjang dari kebijakan yang diterapkan. Kebijakan yang tidak baik dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada masyarakat dan ekonomi. Namun, ketika rakyat tidak memperhatikan atau mengkritisi kebijakan tersebut, mereka berkontribusi pada berlanjutnya kebijakan yang tidak efektif dan merugikan.
Selain menjadi korban money politics, mereka yang mendukung tanpa berpikir kritis sering kali dianggap dungu atau bodoh karena tidak menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Dukungan semacam ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kepentingan nasional dan ketidakmampuan untuk menganalisis kebijakan yang diambil. Dukungan yang tidak berdasarkan evaluasi yang matang memungkinkan kebijakan yang buruk terus berlanjut, menghambat perkembangan dan kesejahteraan bangsa.
Oleh karena itu, penting bagi rakyat untuk lebih kritis dan sadar akan implikasi dari setiap kebijakan, agar dapat memastikan bahwa kepentingan bangsa dan negara tetap terjaga. Masyarakat harus menyadari bahwa dukungan yang cerdas dan kritis adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Hanya dengan demikian, kita dapat mencegah terus berlangsungnya kebijakan yang tidak efektif dan merugikan.