Mohon tunggu...
Moch Rafli Syaifal Hakim
Moch Rafli Syaifal Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tetap Berjuang Membela Palestina

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gaza Utara Membutuhkan Makanan dan Air Minum!

12 Desember 2023   08:38 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaza (Foto :seorang fotografer asal palestina,  Hosnysalah)

              

            Bantuan kemanusiaan yang disalurkan melalui pintu Rafah sejak operasi Tufan Aqsha pada 7 Oktober lalu hingga hari ini masih belum mencukupi kebutuhan warga gaza. Pengungsi yang berjumlah sekitar 1,3 juta orang mengalami penderitaan, mereka yang hidup di pusat penampungan, sekolah, dan beberapa rumah sakit mengalami kerkurangan kebutuhan pokok dan layanan medis.

             Osama Hamdan, pemimpin Hamas dalam konferensi pers mengatakan " Memperoleh bahan-bahan pokok sudah sangat langka, dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk mendapatkannya, seperti tepung, roti, dan gas."

             Ia menegaskan bahwa kebutuhan harian jalur gaza lebih dari 600 truk, sedangkan bantuan yang masuk saat ini tidak lebih dari 100 truk, dan kebutuhan itu membutuhkan waktu berhari- hari untuk mendapatkanya. selain itu, layanan medis yang sangat terbatas karena sekitar 55 rumah sakit dan fasilitas kesehatan sudah tidak berfungsi akibat pengeboman yang dilakukan Zionis Israel, kini hanya tersisa 4 rumah sakit yang masih bisa beroprasi.

             Osama Hamdan juga mengatakan, "Hari ini, pemerintah kota Gaza mengumumkan bahwa rasa haus melanda wilayah utara. Siapa yang tidak syahid karena bom, akan mati syahid karena kelaparan dan kehausan akibat kurangnya air dan makanan, atau meninggal karena terluka dan sakit akibat kurangnya pengobatan dan obat-obatan.

             Pada akhir november lalu, program pangan dunia yang diafiliasi oleh PBB memperingatkan kelaparan di jalur Gaza dan menekankan bahwa pasokan bantuan tidak cukup untuk mengatasi kelaparan.

Kini, kamis 7 Desember terhitung jumlah korban sekitar 17.177 orang tewas, 46.000 orang terluka, dan kerusakan infratrusktur besar-besaran. "Dan hal ini merupakan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," menurut sumber resmi Palestina dan PBB

Ulasan Berita ini bersumber dari harian berbasa Arab "al Quds Alaraby" pada Jum'at 7 Desember. Link sumber Berita Link Sumber Berita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun