Mohon tunggu...
Robi WiliamSupendi
Robi WiliamSupendi Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

buruh harian lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tokoh Adat dan Agama Deklarasikan Perdamaian di Papua

6 September 2019   10:11 Diperbarui: 6 September 2019   10:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbagai upaya untuk meredakan konflik sekaligus mendorong perdamaian di Tanah Papua terus digaungkan oleh berbagai pihak.

Baru-baru ini, Gubernur Papua bersama tokoh masyarakat Papua bertemu melakukan deklarasi damai. Mereka sepakat menjaga persatuan dan kesatuan di Papua.

Pertemuan tersebut dilakukan di Swiss-Belhotel, Jayapura, Kamis (5/9/2019). Pertemuan dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan para tokoh masyarakat Papua.

Di depan Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Papua, 34 komponen masyarakat bersama Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Ketua DPR Papua menandatangani kesepakatan deklarasi damai pascakerusuhan di Kota Jayapura, pada 28 Agustus 2019.

Dalam sambutannya, Gubernur Papua, Lukas Enembe menegaskan bila sejak saat ini sudah tidak ada lagi istilah paguyuban nusantara, dan yang ada adalah warga nusantara.

Ia juga berjanji kepada seluruh warga untuk memberikan jaminan keamanan kepada siapapun yang hidup di tanah Papua. Karena siapapun mempunyai hak yang sama di wilayah NKRI.

Deklarasi ini memiliki arti yang penting karena dianggap sebagai kesepakatan untuk menjaga persatuan Indonesia. Deklarasi ini juga menjadi pengingat bahwa seluruh masyarakat Papua itu bersaudara.

Adapun isi Deklarasi Damai tersebut antara lain,

1. Menjaga persatuan dan kesatuan di tanah Papua.
2. Hidup berdampingan rukun damai dengan penuh kasih sayang.
3. Sepakat tidak terpengaruh oleh isu-isu hoaks yang tidak benar.
4. Sepakat menolak kelompok separatis dan radikal di tanah Papua.

Mudah-mudahan dengan adanya deklarasi damai ini harmonisasi masyarakat yang berbeda etnis suku dan agama dan ras yang ada di tanah air bisa terwujud, khususnya di tanah Papua.

Kita hanya ingin Papua bisa damai, rukun dan aman kembali. Berikut dengan seluruh pembangunan yang sedang digalakkan di sana.

Tak ada perbedaan Papua dengan warga lainnya. KIta bersaudara, karena kita Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun