Mohon tunggu...
Robi WiliamSupendi
Robi WiliamSupendi Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

buruh harian lepas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ingat Relasi Prabowo dengan Gusdur, Warga NU Tak Mungkin Dukung 02

24 Maret 2019   18:07 Diperbarui: 24 Maret 2019   18:20 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hubungan Gus Dur dan Prabowo Subianto dapat dikatakan pasang surut. Dalam beberapa momen capres nomor urut 02 itu sempat memusuhi Gus Dur dan keluarganya.

Hal itu terutama terjadi saat masa Orde Baru. Di masa itu semua lingkaran Soeharto memusuhi Gus Dur, termasuk Prabowo.

Sebagaimana diketahui, Prabowo adalah bagian dari Orde Baru. Ia menantu Soeharto.

Padahal saat Gus Dur menjadi Presiden RI, Prabowo diberikan izin untuk pulang ke Indonesia setelah menjadi pelarian politik dan harus tinggal di Yordania. Itu terjadi pasca gonjang-ganjing politik yang meruntuhkan kekuasaan Soeharto pada tahun 1998.

Oleh karena itu, secara umum hubungan Gus Dur dan Prabowo adalah pasang surut, kadang berbarengan, namun kadang juga berseberangan.

Nah, di saat berseberangan ini Prabowo pernah mengancam akan membunuh Gus Dur. Hal ini disampaikan Muhammad Zakki dalam bukunya yang berjudul Gus Dur Presiden Akhirat.

Dengan latar belakang seperti itu, maka sangat sulit bagi keluarga Gus Dur dan warga NU untuk memilih Prabowo-Sandi. Karena relasi Prabowo dan NU pun tak selamanya baik.

Adanya narasi yang menyebutkan warga NU berbalik mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 adalah tidak benar. Bisa jadi hal tersebut merupakan penggiringan opini untuk memceha belah NU.

Sebab, hingga kini warga NU telah bulat dan mantap mendukung Jokowi-Maruf Amin. Apalagi wakil Jokowi adalah seorang ulama sepuh NU, dan juga mantan Rais Aam PBNU.

Secara logika, tidak mungkin warga NU berpaling dari orang yang terbukti sejalan dengan prinsip bernegara sekaligus didampingi oleh orang yang berasal dari NU.

Jasmerah, jangan pernah melupakan sejarah, Bung dan Nona sekalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun