Mohon tunggu...
Robi WiliamSupendi
Robi WiliamSupendi Mohon Tunggu... Buruh - buruh harian lepas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

buruh harian lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Ada Sekat, Presiden Berhimpitan dengan Rakyat

8 Maret 2019   11:24 Diperbarui: 8 Maret 2019   11:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.comPresiden Joko Widodo kembali membuat heboh. Secara mengejutkan Jokowi muncul dan naik KRL Commuterline Jakarta-Bogor, Rabu (6/3).

Hal ini tentu menjadi pemandangan yang tak biasa. Sebab baru kali ini ada presiden yang mau naik KRL bersama warga biasa.

Apalagi, Jokowi di KRL itu tidak diperlakukan khusus, bahkan nyaris tanpa pengawalan. Dia juga ikut berdiri dan berdesak-desakan seperti pengguna KRL lainnya.

Ini bukanlah pencitraan ala ala, Tetapi sebuah teladan yang patut dicontoh. Kalaupun disebut pencitraan, maka itu adalah sebuah pencitraan yang sangat baik, patut ditiru oleh seluruh pemimpin dunia.

Kehadiran Jokowi di tengah-tengah rakyat, seperti embun pagi yang membasahi kering dan bosannya suasana. Seteguk kenikmatan melihat Jokowi pulang bersama rakyat adalah hal yang sangat melegakan.

Selain itu, pulang naik KRL, adalah sebuah keberanian dari seorang presiden. Ia tak takut karena bersama rakyat presiden akan kuat.

Apa yang dilakukan Jokowi itu bisa dikatakan sebagai sebuah lompatan iman (leap of faith), untuk terjun bersama-sama dengan rakyat. Menikmati pulang bersama rakyat sehingga kegiatan pulang menjadi semakin menyenangkan.

Mengapa Presiden Jokowi melakukan itu? Karena dia sedang membangun standar baru kepemimpinan yang bisa masuk ke segala lapisan dan menaikkan mutu bagaimana pemimpin seharusnya.

Jokowi juga memperlihatkan kepemimpinan yang progresif, mau merangkul dan menatap ke depan. Inilah presiden rakyat Indonesia.

Bangga padamu, Pak!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun