Dalam rangka mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis, Tim Pengabdian Universitas Negeri Semarang (UNNES) melakukan kunjungan dan diskusi bersama mitra, Resto Gembul, untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh usaha tersebut dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Melalui diskusi yang intensif, tim pengabdian dapat memahami kondisi aktual usaha, termasuk proses produksi, manajemen bahan baku, dan strategi pemasaran.
Hasil diskusi menunjukkan bahwa Resto Gembul memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksinya, terutama dengan memperbaiki teknik pengolahan makanan dan diversifikasi produk. Berdasarkan hasil diskusi, tim pengabdian dan mitra sepakat untuk fokus pada pengembangan produk pempek dan siomai ikan, yang merupakan makanan khas dengan potensi pasar yang besar dan dapat mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Praktik Pengolahan Makanan
Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tim produksi Resto Gembul, tim pengabdian melakukan praktik pengolahan makanan pempek dan siomai ikan. Pempek dan siomai ikan dipilih karena kedua produk ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan usaha dan memperluas pangsa pasar, serta dapat menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis.
Dalam praktik ini, tim pengabdian memberikan pelatihan langsung kepada tim produksi Resto Gembul tentang teknik pengolahan yang tepat, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengemasan produk jadi. Proses pembuatan pempek dimulai dengan pemilihan ikan segar yang berkualitas tinggi, yang kemudian dihaluskan dan dicampur dengan tepung sagu dan bumbu-bumbu lainnya. Sementara itu, proses pembuatan siomai ikan dimulai dengan pencampuran daging ikan yang telah dihaluskan dengan tepung dan bumbu-bumbu lainnya.