Mohon tunggu...
Money

Ketakwaan Sebagai Asas Perekonomian Islam Menuju Falah

9 Maret 2017   11:24 Diperbarui: 11 Maret 2017   00:00 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

KETAKWAAN SEBAGAI ASAS PEREKONOMIAN ISLAM MENUJU FALAH

Hidup adalah pilihan. Sudah menjadi tabiat sebagian besar manusia bahwa mereka memilih dan mendambakan kehidupan yang sejahtera serta perekonomian yang baik dan lancar. Sebagai agen Muslim, berpegang teguh pada Al-Quran, Al-Hadits serta mengikuti seluruh perintah nabi Muhammad SAW dalam aktivitas ekonominya merupakan sebuah keharusan. Adapun motif ekonomi Islam sendiri adalah keberuntungan di dunia dan akhirat. Oleh karenanya, praktik ekonomi Islam bagi individu, kelompok, keluarga, masyarakat maupun pemerintah dalam rangka mengorganisasi produksi, distribusi, konsumsi, ekspor - impor idealnya harus berjalan dalam koridor syariah yang bertujuan untuk menciptakan falah dan ridha Allah.

 Kekayaan materi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kaum muslimin. Dan Islam tidak menghendaki umatnya hidup sengsara dalam keterbelakangan ekonomi, ini sejalan dengan sabda nabi Muhammad SAW,

[كاد الفقر ان يكون كفرا [رواه الطبراني

"Hampir saja kemiskinan (kemiskinan jiwa dan hati) berubah menjadi kekufuran."

Namun Islam juga tidak menghendaki umatnya rakus terhadap kekayaan dunia dan mementingkan materi diatas segalanya, karena

[حبّ الدنيا رأس كلّ خطيئة {الحديث

Oleh sebab itu, menjadi sangat penting untuk memahami bahwa segala sesuatu itu dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

Kesejahteraan dunia akhirat adalah mimpi yang patut diperjuangkan. Sedang ketakwaan adalah jembatan untuk mencapai kesejahteraan tersebut. Allah memerintahkan kepada hambaNya untuk mencari rizki yang halal di dunia ini dan tidak rakus terhadap kekayaan dunia. Mengingat bahwa segala sesuatu milik Allah maka sudah sepantasnya kita tunduk terhadap aturan - aturanNya dan tidak gelisah akan sempitnya harta karena menjaga diri dari perkara yang diharamkan oleh Allah. Allah berfirman,

و من يتّق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب

Ayat diatas menjelaskan tentang balasan bagi orang yang bertakwa, bahwa orang yang bertakwa yakni takut kepada Allah dengan senantiasa menjaga perintah dan menjauhi larangannya, maka Allah senantiasa memberikan jalan keluar serta kemudahan atas permasalahan hidupnya dan akan mendatangkan rizki bahkan dari jalan yang tidak dia duga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun