Mohon tunggu...
ROBERTUS DARVINO KARNO
ROBERTUS DARVINO KARNO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lahir pada bulan November, tanggal 15, 1993. Menyukai pemikiran Herakleitos tentang Pantha Rei. Bahwa sesuatu itu mengalir dan dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Balik Air Mata Angie: Makna dan Tabir

11 April 2022   12:30 Diperbarui: 11 April 2022   13:10 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap air mata yang jatuh, harganya tak ternilai. Air mata dapat diasosikan dalam dua hal yakni kebahagiaan sekaligus juga kesakitan. Saking bahagia, air mata bisa saja jatuh secara spontan. Apalagi jika sedang mengalami kesedihan atau penderitaan sudah pasti seseorang akan menjatuhkan air mata. Air mata memang punya makna yang sangat dalam. 

"Air mata". Itulah yang mewarnai dialog antara Anglina Sondak dalam acara di kompas TV yang dipandu oleh Rossi Silalahi beberapa waktu yang lalu. Sejak membuka mulut untuk berbicara di layar kaca Kompas TV, Angelina Sondakh tak pernah berhenti menangis. Hampir di setiap kali mengungkapkan sesuatu dari mulutnya selalu dibarengi dengan air mata. 

Saya menonton siaran esklusif ini dari awal hingga selesai. Pertanyaan elaboratif yang sangat mendalam diajukan oleh presenter Rossi untuk menggali kedalaman makna air peristiwa itu. Wanita yang akrab disapa Angie itu menumpahkan seluruh rasa di hatinya dengan penuh ketegaran. Mendekam sepuluh tahun di balik jeruji penjara sudah cukup mengubah seorang Angie meski image dari tindakan kotor yang menimpa dirinya masih sudah terlanjur melukai hati seluruh rakyat.  

Angelina Sondakh kini telah menghirup udara segar. Sepuluh tahun Angie mendekam di balik jeruji penjara atas kasus mega korupsi proyek Hambalang tahun 2012 yang lalu. Kasus ini memang menghebohkan, sebab Angie adalah figur publik yang dibangga-banggakan seluruh rakyat Indonesia pada masa itu. 

Angie yang adalah mantan finalis putri kecantikan telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Publik tidak menyangka bahwa seorang yang berintegritas tinggi melakukan sebuah perbuatan kotor yang tidak patut ditiru yakni korupsi. Pamornya yang semakin melangit waktu itu dimanfaatkan oleh partai Demokrat untuk mengiklankan partai yang terhitung masih baru itu. 

Alih-alih mengkampanyekan "katakan no/tidak pada korupsi", Angie malah terjebak dalam permainan kotor itu. Pasca bebas dari penjara Angi banyak dilirik oleh berbagai stasiun televisi dan podcast pribadi beberapa influencer. Angi tampil di Kompas TV, Trans Tv dan podcast Maia Estianti.

 Dia mengisahkan cerita yang sama dengan deraian air mata. Sedikit demi sedikit tabir di balik mega korupsi Proyek mangkrak Hambalang terungkap melaui wawancara-wawancara tersebut. Angi mengantongi beberapa nama yang berkolaborasi dalam strategi korupsi itu. 

Angi menjelaskan tidak pernah suatu tindakan korupsi itu bersifat tunggal. Selalu ada kerja sama di antara beberapa pihak. Dia juga mengatakan DPR di masanya merupakan sebuah lembaga yang sangat kotor. Air mata Angi bukan air mata biasa. Bukan karena wanita itu lemah maka dia menangis.

 Saya menangkap ada tabir yang perlu diungkap dibalik deraian air mata Angi. Kasus korupsi yang menimpa dirinya hingga sekarang belum juga menemukan titik terang. Beberapa saksi kunci telah meninggal dunia. Sedang proyek Hambalang kini tinggallah bangunan yang bertuankan rumput, hantu dan bayang-bayang wajah para bandit pencuri uang rakyat. Air mata Angi menyimpan selaksa makna. 

Dalam pengakuannya yang paling mengharukan, ketika kasus ini diproses, dia takut anak dan keluarganya menjadi korban. Dia tidak emndapatkan bekingan-perlindungan hukum. Dari pengakuan ini publik bisa menilai bahwa dalam drama Hambalang Angi bukanlah pelaku tunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun