Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Kebiri Anak-anak Kita

16 Mei 2016   21:33 Diperbarui: 16 Mei 2016   22:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita selalu menyerang miras, tetapi bangsa ini  tidak pernah bersungguh-sungguh  mengontrol penjualan miras.

Berita berikut menggambarkan “ ketidak sungguhan” Pemerintah  memberantas bahaya miras: 10 orang meninggal setelah minum miras oplosan di Yogyakarta, Komppas 16/5/2016. Berita sebelumya juga di Jogya, 26 yang meninggal oleh miras,10/2/2016.

Seblumnya lagi di Cirebon, Kuningan juga Garut. Terlalu panjang untuk disebut satu persatu.

Kejahatan miras di Indonesia merupakan kejahatan luar biasa, tetapi kita selalu berpaling. Mungkin kurang laku untuk “dijual” oleh media masa.

Perempuan berjalan seorang diri:

Perempuan berjalan seorang diri tentu lebih rentan diperkosa jika dibandingkan perempuan yang ditemani abang/ayahnya. Menyalahkan seseorang perempuan yang berjalan seorang diri, secara tidak langsung memberikan lampu hijau bagi  laki-laki   untuk memperkosa perempuan yang berjalan sendiri( salah sendiri).

Merubah paradigma

Sebelum kita mulai mengebiri anak-anak kita, kita perlu menyadari  dan mengakui bahwa sebagian besar kesalahan mereka diakibatkan ketidak- mampuan kita mendidik mereka. Kita abai mendidik dan membimbing anak-anak kita menjadi manusia berguna. Tak tergerak hati kita, melihat anak-anak kita berkeliaran di jalan, hidup tanpa makna, hidup  tanpa tujuan.

Kita perlu mendidik anak-anak kita dengan paradigma baru, dan kita tinggalkan paradigma lama. Paradigma lama:

  • Memuat pemberitaan/tulisan : Perempuan itu menggemaskan.
  • Kodrat Laki-laki melakukan “kegiatan seks”.
  • Perempuan semakin cantik semakin menarik pelanggan,  maka semakin tinggi bayarannya. Perempuan tidak cantik, tidak berharga untuk  diangkat menjadi pegawai. “Tahu diri dong”.
  • Perempuan berjalan seorang diri bersalah atas pemerkosaan yang menimpa dirinya.
  • Produksi, penjualan dan peredaran miras dibiarkan berjalan seperti biasa.

Paradigma baru: Kita  perlu belajar memuliakan kaum perempuan seperti  kita memuliakan ibu kita

Bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun